Definisi Artikel

definisi-artikel

Artikel merupakan karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah. Majalah ilmiah dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
(1) Majalah yang belum terdaftar secara nasional,
(2) Majalah yang sudah terdaftar di LIPI dan mempunyai ISSN (Internasional Standard Series Number),
(3) Terakreditasi secara nasional dari DIKTi;
(4) Terakreditasi secara internasional.

Artikel yang termuat dalam majalah tersebut semakin tinggi semakin besar angka kreditnya. Atikel bukan sekedar opini, tapi harus didukung oleh data dan atau teori-teori. Olah karena itu bahan tulisan artikel umumnya berasal dari ringkasan penelitian (summery) dan atau makalah.
Baca Lengkap....

Definisi Makalah

Makalah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok utnuk membahas poko bahasan tertentu.

Makalah memiliki karakteritik sebagai berikut:
a. Merupakan hasil kajian litertur atau dan laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan ;
b. Mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang suatu permasalahan teoritik yang dikaji atau menerapkan suatu prosedur, prinsdip atau teori
c. Menunujukkan kemampuan pemahaman terhadao isi dari berbagai sumber yang dipergunakan
d. Kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintetis yang utuh.

Jenis makalah :
1. Makalah biasa (common paper)
2. Makalah posisi ( position paper)

Makalah biasa menunjukkan kemampuan seseorang terhadap permasalahan yang dibahas, makalah ini biasanya deskriptif. Pembuat makalah akan mengemkakan berbagai terri atau aliran atau pandanagan tenetang masalah yang dikaji, tetapi tidaka memihak pada salah satu teori, aliran atau pandangan dan tidak pula berargumentasi tentang pandangan,aliran atau pendapat tersebut. Dalam makalah posisi, penulis menunjukkan posisi teioritiknya dalam suatu kajian. Pada makalah ini penulis tidaka hanya mengemukakan penguasaan suatu teori, tapi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan di mana posisinya diantara teori-teori tersebut, edisertai dengan berbagai argumen, alsan dan teori yang mendukungnya. Dalam makalah posisi penulis sudah melakukan evaluasi, analisis dan sintesis.
Baca Lengkap....

Definisi Penelitian

definisi-penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah dan atau teknologi yang baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori dan atau proses gejala dan atau sosial.

Penelitian ilmiah pada dasarnya adalah usaha mencari kebenaran perolehan makna tentang sesuatu yang dikaji. Memahami makna berarti memahami hakikat suatu keberadaan, fakta dan kejadian-kejadian, sebagai suatu kausalitas. Pemahaman bahwa adanya (eksisnya) segala sesuatu pasti ada sebab (asas kausalitas) dan sebab selalu melalui akibat (hukum kausalitas). Pandangan dalam mencari kebenarana pada dasarnya didasari oleh dua faham, yaitu:

(a) Rasionalisme
Dasar paham ini didasari oleh adanya suatu fakta bahwa manusia memiliki akal. Akal (ratio) merupakan sumber pengetahuan, sumber daya nalar dalam memahami segala sesuatu yang di permukaan bumi termasuk kehidupannya. Seringkali kejernihan dan ketajaman akal manusia tidak memerlukan pengalaman inderawi (sensual) tapi bukan merupakan hayalan. Rasional artinya dapat berfikir jernih dan logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penalaran yang dipergunakan dalam penarikan kesimpulan adalah deduksi. Deduksi berpangkal dari pendapat umum, teori, hukum, kaidah yang sudah diterima, untuk kemudian diterapkan untuk menganalisis kasus-kasus khusus. Silogisme yaitu penalaran deduksi, mulai dari satu pangkal pendapat (premis mayor), dalil, atau pernyataan yang sudah diakui kebenarannya, diturunkan menjadi menjadi pernyataan kedua (premis minor) yang lebih khusus, dan akhirnya ditarik suatu kesimpulan. Misalnya :
Premis mayor : Manusia akan mati
Premis Minor : Hasan adalah manusia
Kesimpulan : Hasan akan mati

Premis Mayor : Awan hitam tanda akan hujan
Premis Minor : Bandung berawan hitan
Kesimpulan : di Bandung akan hujan

(b) Empirisme
Faham ini beranggapan bahwa pengetahuan dan pengalaman-yang bersifat inderawi sangat penting. Kebenaran berasal dari pengalaman nyata (empiris), hasil observasi, pengamatan, dan eksperimen. Dasar dari faham empiris adalah induktif yaitu berpangkal dari sejumlah fakta, dikaji secara khusus untuk kemudian disusun penjelasan secara umum.

Pendekatan penelitian yang sering dipergunakan dalam dunia keilmuan termasuk pendidikan adalah perpaduan keduanya. Penelitian berawal dari permasalah yang ada di dunia nyata, untuk median dilakukan kajian secara mendalam berlandaskan teori yang sudah disusun dengan menggunakan metode tertentu. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dan diinterpretasi, untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan untuk mengembangkan, merevisi, dan menemukan teori-teori baru.

Penelitian ada beberapa jenis, antara lain:

(1) Penelitian survai
Ciri has dari penelitian survai adalah informasi atau data dikumpulkan dari responden yang jumlahnya cukup banyak dengan mempergunakan kuesioner (daftar pertanyaan). Data dikumpulkan dari sampel yang dianggap representatif mewakili populasi. Survai biasanya dibedakan dengan jelas dari sensus. Sensus menggali/mengumpulkan data dari seluruh populasi. Dengan alasan keterbatasan waktu, dana dan tenaga, seringkali data diambil dari sebagian populasi, melalui tata cara tertentu, data pun diambil dengan mempergunakan kuesioner sebagai alat pengumul data, cara ini disebut dengan survai. karena data yang terkumpul cukup banyak, maka seringkali diolah dengan mempergunakan metode kuantitatif. Penelitian survai dapat digunakan dengan maksud (1) penjajagan/eksploratif; (2) deskriptif; (3) penjelasan/explanatory/confirmatory yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa; (4) evaluasi; (5) prediksi atau peramalan.

(2) Action Research atau Tindakan Kelas (PTK)
Tindakan kelas bertujuan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran, pengembangan kemampuan keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran. Guru banyak mengalami persoalan pembelajaran, baik itu yang berhubungan dengan pemahaman materi, penggunaan metode, media maupun alat evaluasi. Untuk mengatasi persoalan itu guru melakukan tindakan-tindakan secara sistemastis, terarah dalam sebuah proses sehingga ada perubahan dan perbaikan. Usaha yang dilakukan secara sistematik dan terarah tersebut, dengan mengkombinasikan presedur penelitian dan tindakan yang bersifat inkuiri, disusun dalam bentuk laporan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) termasuk penelitian kualitatif di mana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan (Rochiati, 2005).

(3) Eksperimen
Penelitian eksperimen dapat dilakukan di laboratorium, kelas atau lapangan. Dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variabel penelitian, karena itu dalam pelaksanaannya memerlukan kejelasan konsep dan variabel yang akan diukur. Penelitian eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesis, dan untuk melihat keefektifan suatu perlakuan lebih baik mempergunakan kelompok pembanding (control group). Misalnya bagaimana keefektifan cooperative learning bila dibandingkan dengan individual learning. Dua kelas yang hampir sama kemampuan siswanya (semi eksperimen) dijadi ujicoba, yang satu mempergunakan cooperative learing yang satu individual learning, lalu bandingkan hasil pretest dan postnya, manakah yang lebih baik.

(4) Grounded Research
Tujuan utama dari penelitian grounded research adalah menggali, menemukan teori-teori baru, dengan melakukan wawancara intensif dan mendalam atau berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Temuan-temuan di lapangan berupa data menjadi sumber teori, karena itu disebut grounded. Data yang diperoleh terus berkembang untuk memverifikasi (menjelaskan) teori-teori temuan. Penelitian ini banyak dilakukan oleh akhli sosial seperti antropologi dan sosiologi. Pendekatan grounded research adalah kualitatif.

(5) Analisis data sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah tersedia baik hasil pengumpulan oleh suatu instansi, ataupun perekaman data oleh peneliti sebelumnya. Data Sekunder, bersumber dari berbagai dokumen yang ada di berbagai instansi.

Keuntungan dari penelitian data sekunder (a) Murah; (b) Data dapat dikumpulkan/dan didapatkan dengan waktu yang relatif cepat; (c) Dapat belajar dan mengerti kejadian di waktu lampau; (d) Akan dapat meningkatkan pengetahuan melalui replikasi dan menambah jumlah sampel; (e) Dapat memahami perubahan peta pendidikan .

Kelemahan (a) Keakuratan data tidak terjamin, tergantung pada pengolahan dan hasil interpenterpretasi sebelumnya; (b) Data yang tersedia kadang tidak sesuai dengan kebutuhan; (c) Unit pengukuran yang berbeda; (d) Usang (out off date).

Penelitian merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan saling berkaitan antara satu langkah dengan langkah berikutnya. Langkah yang dilakukan oleh peneliti harus runtut dan teratur (sistematis), tidak boleh lompat-lompat. Langkah dalam penelitian sebagai berikut.

1) Sumber masalah, identifikasi dan perumusan masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara teori dan fakta. Kesadaran adanya masalah dapat muncul dari membaca, mengamati kenyataan (observasi), dan dorongan dari suatu kebutuhan untuk meningkatkan mutu kehidupan termasuk bidang pendidikan. Latar belakang pengetahuan dan pengalaman seseroang dapat membantu memunculkan pokok-pokok pemikiran untuk memecahkan masalah. Kenyataan dalam masyarakat mengandung berbagai pokok bidang studi, penguasaan disiplin ilmu akan membantu seseorang untuk mengasah kepekaan terhadap suatu masalah yang relevan dengan disiplin bidang ilmu yang dikuasainya. Oleh karena itu pertimbangan mengidentifikasi masalah biasanya berdasarkan pertimbangan (1) latar belakang teori dari suatu disiplin ilmu; (2) realitas sosial; (3) minat pribadi. Bila ketiganya sudah dipadukan, maslah sudah teridentifikasi secara cermat, tepat, relevan, sesuai dengan minat, dan memungkinkan untuk dianalisis, maka masalah dapat drumuskan secara lebih operasional. Perumusan masalah biasanya disusun dalam bentuk:
a. Pertanyaan
b. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat
c. Jelas cakupannya
d. Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu

Ada tiga perspektif dalam mengukur suatu kelayakan masalah perlu untuk diteliti oleh seorang peneliti, yaitu :
a). Perspektif Keilmuan : berguna bagi pengembangan teori suatu ilmu
b). Perspektif Metode Keilmuan : mengembangkan metode keilmuan.
c). Perspektif Kepentingan dan Kegunaannya : nilai praktis dari penelitian
d). Perspektif Teknis dan Situasional : mengembangkan cara atau teknik terstentu sesuai dengan situasi yang dihadapi

2) Penelaahan perpustakaan
Penelaahan perpustakaan sangat penting untuk membangun kerangka berfikir. Penelaahan pustaka dapat berupa kutipan teori, berbagai definisi dari variabel, dan temuan penelitian sebelumnya. Kaji pustaka ini berguna berguna untuk :
a). menjawab permasalahan secara teoritis
b). Menemukan variabel pernyebab masalah
c). Mengoperasionalkan variabel penelitian
d). Menyusun jawaban sementara dari masalah (hipotesis)
e). Menemukan metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan

Setelah melakukan kajian pustaka, maka hiotesis atau jawaban sementara disusun. Hipotesis merupakan jawaban yang masih diragukan kebenarannya, karena itu akan dibuktikan dalam penelitian. Namun walapun demikian hipotesis merupakan hasil pemikiran yang matang berdasarkan pada teori dan temuan-temuan penelitian sebelumnya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam kaji pustaka adalah:
  • Relevansi buku dengan judul penelitian. Buku-buku yang dibaca hendaknya mendukung untuk pemecahan masalah. Relevant tidak selalu berarti mempunyai judul yang sama dengan judul penelitian. Relevant di sini adalah bahwa buku-buku tersebut mengandung isi yang dapat menunjang teori-teori yang akan ditelaah atau dibangun.
  • Kekinian (off to date) buku hendaknya dicari yang terbaru, kecuali untuk penelitian sejarah.
  • Buku atau hasil penelitian itu dapat memberi arahan pada mengidentifikasi variabel penelitian dan operasionalisasinua, karena itu lacakan hasil penelitian sebelumnya sangat disarankan untuk dibaca dan jadi rujukan.

3) Menyusun rancangan penelitian
Menentukan rancangan penelitian merupakan langkah yang sangat penting, karena akan menentukan bagaimana masalah harus dijawab, melalui metode apa data dikumpulkan, siapa sumber informasi yang dapat digali dan bagaimana data diolah serta dianalisis agar dapat menjawab masalah penelitian.

Ada beberapa jenis metode penelitian :
a) Metoda historis, yaitu metoda penelitian lapangan yang menggunakan data-data masa silam.
b) Metoda deskriptif, yaitu metoda penelitian yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dilapangan hal-hal yang sedang terjadi.
c) Metoda eksperimental, yaitu metoda penelitian yang bermaksud mengetahui bagaimana akibat atau keefektifan suatu perlakuan terhadap suatu kasus.

4) Pemilihan dan pengembangan alat pengumpul data
Alat pengumpul data sangat tergantung kepada jenis penelitian. Kuesioner, pedoman wawancara, daftar cek (checklist), kamera, dan berbagai alat pengukuran lainnya merupakan sebagin dari alat penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, kuesioner (daftar pertanyaan) dibuat berdasarkan variabel yang terkait dengan permasalah. Dalam penelitian kuantitatif, alat pengumpul data adalah peneliti, kadang-kadang dibantu oleh alat pedoman wawancara. Seringkali kita amembutuhkan alat lait sebagai perekam data seperti tape recorder, kamera, video, berbagai alat di laboratorium, dana alat pengukuran lainnya.

5) Pengumpulan Data
Data merupakan kumpulan dari fakta yang mengandung sejumlah informasi. Berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi:
a) Data Primer, data yang diambil langsung dari responden atau target pengamatan. Data diperoleh dari hasil wawancara, angket, kuesioner, tes dan observasi. Responden dipilih berdasarkan kriteria dan tujuan tertentu, dan data yang dikumpulkan telah disesuaikan dengan tujuan pengamatan. Data primer dapat menggali informasi lebih luas, dapat berupa fakta, sikap, motivasi atau prilaku. Pengolahan data pun lebih beragam, dapat mempergunakan metode statistik baik parametrik maupun non parametrik.
b) Data Sekunder, bersumber dari berbagai dokumen yang ada di berbagai instansi, desa, kecamatan, dokumen sekolah dan sebagainya.

Berdasarkan jenisnya data dapat berupa:
(a) Data Nominal merupakan jenis data kualitatif, dan hanya mempunyai satu katagori, sehingga tidak menunjukan tingkatan atau heirarhi. Misalnya data tentang tempat tinggal, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status marital, tempat lahir, nama sekolah, mata pencaharian dan sebagainya. Data nominal untuk memudahkan analisis biasanya dijadikan angka yaitu proses yang disebut katagori.
Misalnya :
 Jenis Kelamin
Perempuan dikatagorikan sebagai 1
Laki-laki 2
 Satus marital
Kawin 1
Belum kawin 2
Janda/duda 3
 Alamat rumah dan sekolah
Sama dengan lokasi sekolah 1
Berbeda desa tapi satu kecamatan 2
Berbeda kecamatan satu kabupaten 3
Lintas kabupaten 4
 Agama
Islam 1
Kristen 2
Hindu 3
Budha 4
Lainnya 5

Angka tersebut hanya sebagai simbol atau tanda saja, tidak berjenjang artinya tidak bisa guru laki-laki lebih baik dari perempuan, atau status kawin lebih jelek dari status belum kawin, Suku Jawa lebih baik dari suku Batak, dan seterusnya. Data katagori ini pun tidak dapat dijumlahkan seperti 1 + 2 = 3, dan lainnya. Data nominal hanya bisa dideskripsikan berdasarkan akumulasi frekuensi, misalnya sebagai berikut :
Laki-laki 60 orang
Perempuan 40 orang
Jumlah guru laki-laki lebih banyak dari guru perempuan.

(b) Data Ordinal. Data ordninal termasuk data kualitatif yang jejangnya lebih tinggi dari data nominal. Data ordinal sudah menunjukkan jenjang atau tingkatan, misalnya tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, D1, D2, D3, D4, S1, S2 dan S3, persepsinya terhadap profesi guru : sangat senang, senang dan tidak senang. Data tersebut tidak dapat disamakan, dan menunjukkan adaanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah, namun tetap tidak dapat dijumlahkan seperti halnya katagori.

(3) Data Interval. Data interval termasuk dalam jenis data kuantitatif, berupa angka, dapat bertingkat /berjenjang dan dijumlahkan. Data ini tidak mempunyai titik nol.

(4) Data Ratio. Data ratio merupakan jenis data paling tinggi, karena bersifat angka yang mempunyai titik nol, dan dapat diopersikan secara matematik (dijumlah, dibagi dikuangi dan dikali). Misalnya pendapatan, pengalaman mengajar.

6) Pengolahan dan analisis data. Pengolahan data meliputi editing, pengkodean, dan klasifikasi data. Data kemudian dianalisis secara:
a) Diskriptif: menggambarkan kondisi yang bersifat factual dan actual
b) Korelasional: melihat hubungan antarvariabel. Korelasioal dapat dikembangkan kedalam hubungan kausalitas dan peramalan (forecasting).

Contoh Klasifikasi data
a) Guru terdiri atas status guru, usia, pangkat/golongan, latar belakang pendidikan, lama mengajar, beban tugas mengajar, mengajar di swasta, bidang studi dan sebagainya.
b) Siswa terdiri atas jumlah siswa, jumlah kelas, rombel, kondisi sosial ekonomi, dan sebagainya
c) Tenaga pendidik terdiri atas jumlah kualifikasi, tugas dan kewenangan
d) Sarana dan prasarana : luas sekolah, alokasi ruang sekolah, jumlah kelas, laboratorium, perpustakaan, perlengkapan belajar mengajar, dan sebagainya.

Data diolah dan disajikan dapat berupa:
a) Tabel frekuensi tunggal
b) Korelasional : tabulasi silang
c) Grafik
d) Peta

Langkah selanjutnya adalah interpretasi data. interpretasi artinya menjelaskan atau menaksir data. Dengan demikian, interpretasi data merupakan usaha untuk memaknai, menaksir, menjelaskan hasil olahan data sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang lebih jelas, bermakna dan sesuai dengan tujuan pengambilan data.

Dalam interpretasi data terdapat suatu proses perubahan simbol seperti dari angka ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat, tapi tidak merubah makna yang terkandung dalam simbol tersebut. Karena itu, dalam interpretasi harus adanya standarisasi simbol supaya tidak menimbulkan perbedaan penafsiran.

6) Merumuskan kesimpulan dan atau teori
Kesimpulan merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang dirumuskan sesuai perumusan masalah. Ada dua gaya penulisan kesimpulan.
a). Gaya “ Problem Numbering”, penulisannya disesuaikan dengan urutan nomer masalah penelitian. Gaya ini sangat memudahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana jawaban-jawaban masalah yang telah dirumuskan pada Bab pertama.
b). Gaya “Description Problem”, penulisannya dalam bentuk deskriptif tidak bernasarkan numerik, mengalir sesuai kontek temuan penelitian, walaupun isinya tetap harus smenjawab permasalahan.

Dalam kesimpulan sudah tidak ada lagi hasil-hasil hutungan statistik ataupun tabel-tabel. Kessimpulan harus selalu mengacu pada hasil temuan yang benar-benar telah dibuktikan. Tidak memuat opini atau pendapat tanpa dasar atau di luar konteks permasalah yang telah dirumuskan.
Setelah kesimpulan umumnya diikuti dengan saran. Saran dirumuskan berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diperoleh. Saran ditulis secara tegas dan ditujukan kepada berbagai pihak. Saran biasanya ditujukan untuk kepentingan pengembangan ilmu, lembaga di mana penelitian dilakukan, penelitian yang akan dilakukan( peneliti selanjutnya), sebagai tindak lanjut serta pengkajian yang lebih mendalam terhadap faktor-faktor yang belum dianalisis.
Baca Lengkap....

Karya Tulis Ilmiah

A. Pengertian

Karya tulis ilmiah merupakan suatu hasil kerja yang berlandaskan suatu ilmu. Ilmu itu sendiri merupakan kebenaran yang dapat diuji dan dibuktikan secara empiris. Orang yang melakukan kegiatan ilmiah itu sering disebut dengan ilmuwan yaitu orang yang berilmu dengan karakter
  • Berfikir rasional : dapat dibuktikan
  • Bersifat jujur, teliti, dan kritis;
  • Bertindak sistematis : runtut, atau teratur;
  • Terbuka dan tanggap dalam menerima suatu teori, pendapat serta menghargai temuan-temuan orang lain, dia pun terbuka dalam menerima kritik dari orang lain;
  • Memiliki rasa ingin tahu, sehingga mendorong dia untuk terus melakukan kajian tentang suatu kebenaran melalui penelitian;
  • Tidak mudah puas terhadap suatu temuan atau pekerjaan, ini akan mendorong dia untuk terus mencari kebenaran dan sesuatu yang lebih baik;
  • Meyakini dan konsekuen atas netralitas ilmu terhadap nilai atau norma;
  • Berani mengungkapkan suatu kebenaran atau menyampaikan hasil penelitiannya;
  • Berfikir objektif, atau apa adanya, tanpa rekayasa demi kepentingan pribadi atau golongan.
  • Tidak cepat putus asa dalam menghadapi kendala guna mengungkap suatu kebenaran.

Sifat ilmiah tersebut melekat pada setiap ilmuwan dan menjadi dasar dalam berfikir, bersikap dan berprilaku. Hasil dari berfikir ilmiah yang dituangkan dalam bentuk tulisan itulah disebut karya ilmiah Karya tulis ilmiah dihasilkan melalui prosedur yang sistimatis, mematuhi aturan, tata cara atau metode ilmiah.

B. Beberapa Bentuk Kegiatan Ilmiah

Melakukan kegiatan ilmiah merupakan kewajiban bagi ilmuwan, termasuk para guru, karena guru bukan hanya sebagai pengembang teori, pentransformasikan ilmu kepada murid tapi juga praktisi dalam mengaplikasikan ilmu tersebut. Karya ilmiah menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI No. 025/0/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan angka Kreditnya, yang termasuk karya tulis ilmiah meliputi:

  1. Penelitian
  2. Makalah
  3. Artikel
  4. Buku pelajaran
  5. Diktat pelajaran
  6. Mengalihbahasakan buku/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan
  7. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan
  8. Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan
  9. Menciptakan karya seni
  10. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum (pembaharuan atau penyempurnaan) baik sebagai ketua ataupun anggota. (Surat Keterangan atau SK pengangkatan)


Untuk penjelasan lebih lengkap dari macam-macam karya tulis ilmiah di atas akan diposting selanjutnya.
Baca Lengkap....

Biografi Armijn Pane

Armijn_Pane
Armijn Pane adalah seorang pengarang, dan juga seorang pendiri majalah Poedjangga Baroe. Ia pun telah banyak memberikan jasa-jasanya dalam perkembangan dunia kesusastraan Indonesia di tahun 1940-an.

Dilahirkan di Muara Sipongi Tapanuli Selatan pada 18 Agustus 1908. Bakat mengarang ini diwarisinya dari ayahnya Sutan Pengurabaan. Dari delapan bersaudara dua orang mewarisi bakat ayahnya yaitu Sanusi Pane dan Armijn Pane.


Pendidikan yang ia lalui dimulai dari HIS di Padang Sidempuan, dan Tanjung Balai, kemudian pindah ke ELS di Sibolga dan Bukittinggi, lalu masuk ke Stovia di Jakarta. Pada tahun 1927 pindah ke NIAS di Surabaya tetapi tidak lama kemudian ia pun keluar. Karena menganggap dirinya lebih cocok di sastra, sehingga akhirnya iapun masuk AMS Yogyakarta dan mengambil jurusan Sastra Klasik Barat.

Karir kewartawanan diawalinya dari wartawan Soeara Oemoem di Surabaya pada tahun 1932, kemudian di mingguan Penindjauan tahub 1934 dan surat kabar Bintang Timoer tahun 1953. Tidak hanya dunia kewartawanan ia geluti, tetapi ia pernah menjadi Pamong Taman Siswa di berbagai kota di Jawa Timur, kemudian menjadi redaktur Balai Pustaka di Jakarta.

Armijn Pane pembawaannya tenang, kalem, dan polos. Dalam mengerjakan sesuatu sangat cermat, teliti dan semuanya ingin serba rapih. Karena sangat hati-hati sehingga persoalan yang betapapun kecilnya, akan menimbulkan keresahan dalam dirinya.

Didalam menciptakan puisi, Armijn Pane pun berbeda dengan teman-temannya. Ia punya pandangan dan gaya tersendiri. Dalam puisinya mengutamakan kesegaran, kedalaman dan kebaruan didalam bahasa yang dipergunakannya didalam bahasa yang dipergunakannya di dalam puisi. Minat Armijn Pane tidak hanya terbatas pada bidang sastra saja, tetapi perhatiannya meliputi pula seni musik, tari, lukis, dan bidang jurnalistik serta dunia kebahasaan dan sejarah. Diluar kegiatannya dibidang sastra, ia pernah berpolemik tentang musik dengan G.J. Resink dan Ali Budiarjo dalam majalah Pujangga Baru tahun 1941. Selain
itu, ia juga pernah menulis buku-buku tentang bahasa Mencari Sendi Baru Tata Bahasa Indonesia”tahun 1950, dan tentang sejarah Jalan Sejarah Dunia”ditahun 1952.

Armijn Pane terakhir muncul dimuka umum pada tanggal 15 Januari 1970, pada kesempatan memberikan ceramah tahunan di ruang Teater Terturtup Taman Ismail Marzuki. Dalam ceramahnya tersebut, ia menuturkan pengalaman bathinnya sebagai pengarang. Ia juga menguraikan tentang sastra keagamaan dalam bahasa Indonesia, dan tentang esai-esainya yang dikaitkan terhadap kehidupan sastra waktu itu dalam keadaan pada masa tersebut, dan ini merupakan esai-esainya yang terkenal.

Armijn Pane merupakan satu sosok yang tegar walaupun ia sering juga mengalami kegelisahan. Pendiriannya yang tegas tidak dapat dirobohkan oleh celaan dan cemohan orang lain. Kini beliau telah tiada, ia menutup mata untuk terakhir kalinya di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada tanggal 17 Februari 1970 dan dikebumikan di perkuburan karet Jakarta. Ia meninggalkan anak, hanya seorang istri.

Adapun hasil karya Armijn Pane antara lain, Belenggu karyanya ini ditulis pada tahun 1940. Jiwa Berjiwa yang diorbitkan sebagai salah satu nomor khusus Pujangga Baru pada tahun 1939, Gamelan Jiwa tahun 1960. Karya-karya yang berupa drama atau sandiwara adalah Jinak-Jinak Merpati tahun 1953, Lenggang Kencana tahun 1937, Lukisan Masa tahun 1937, dan Ratna tahun 1943 yang merupakan karya saduran dari buku Nora, karya Ibsen. Kisah Antara Manusia tahun 1952 adalah buku kumpulan cerita pendeknya. Kemudian buku pelajaran, Tujuan Hidup (BPII) Sebuah Buku Tinjauan Tentang Sastra Indonesia Modern yang ditulis dalam bahasa Belanda dengan judul Kort Overzicht Van de Modern Indonesiche Literatuur tahun 1949, Membangun Hari Kedua tahun 1956 yang merupakan karya terjemahan dari roman karya Ilya Ehrenburg. Sajak-sajak Muda Mr. Mohammad Yamin tahun 1954, Jalan Sejarah Dunia tahun 1953, Habis Gelap Terbitlah Terang tahun 1953 yang merupakan terjemahan dari surat-suratnya R.A. Kartini yang dibukukan oleh Mr. Abendanon dalam bukunya Van Duisternis to Licht, dan Mencari Sendi-Sendi Baru Tata Bahasa Indonesia tahun 1950 ini adalah buku pelajaran mengenai bahasa Indonesia.

Di akhir hayatnya Armijn Pane masih sempat menuliskan karyanya yang berupa tiga buah roman yang terbagi atas tiga tahun 35-an dan yang ketiga tentang tahun 69-an. Armijn Pane pernah mendapat penghargaan Anugrah Seni pada tahun 1967 dari pemerintah karena karya-karyanya dan jasa-jasanya dalam bidang sastra terutama dalam bidang Sastra Indonesia Modern.

Wafat :Jakarta, 17 Februari 1970

Karier : Wartawan, Pamong Taman Siswa, Redaktur Pujangga Baru (1933-1938), Redaktur Balai Pustaka (1936), Ketua Bagian Kesusastraan Pusat Kebudayaan (1942-1945), Redaktur majalah Indonesia (1948-1955), Sekretaris BMKN (1950-1955).

Pendidikan : HIS (Padang Sidempuan dan Tanjung Balai), ELS (Sibolga dan
Bukitinggi), STOVIA Jakarta (1923), NIAS Surabaya (192v7), AMS-A Solo (1931).

Penghargaan : Anugrah Seni bidang Sastra Indonesia Modern (1967), Hadiah Tahunan Dari
Pemerintah RI

Karya Tulis :
Lengang Kencana (1937),
Lukisan Masa (1937),
Jiwa berjiwa (1939),
Belenggu (1940),
Ratna (1943),
Tujuan Hidup (BPII) Sebuah Buku Tinjauan Tentang Sastra Indonesia Modern (1949)
Mencari Sendi Baru Tata Bahasa Indonesia (1950),
Jalan Sejarah Dunia (1952),
Kisah Antara Manusia (1952),
Jinak-Jinak Merpati (1953),
Habis Gelap Terbitlah Terang (1953),
Jalan Sejarah Dunia (1953),
Sajak-sajak Muda Mr. Mohammad Yamin (1954),
Membangun Hari Kedua (1956),
Gamelan Jiwa (1960),
Baca Lengkap....

Definisi Karangan

  1. Sifat karangan ilmu pengetahuan

    a. Karangan Ilmiah

    Yang dimaksud karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam bidang pengetahuan baik yang tingkat rendah maupun tinggi, terdapat banyak variasi, namun variasi-variasi itu tidak dapat diklasifikasikan. Karangan ilmiah itu semua ditulis berdasarkan fakta umum, dan dapat dibuktikan benar tidaknya. Karangan ilmiah itu selalu ditulis dalam bahasa kongkret, gaya bahasa formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar dan salahnya.

    b. Karangan non-ilmiah

    Yang dimaksud karangan non ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karangan non ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya bisa konkrit atau abstrak, gaya bahasanya bisa formal dan teknis atau formal dan popular.

    Karangan non-ilmiah itu ditulis berdasarkan fakta pribadi, yaitu fakta yang ada pada diri seorang, misalnya fakta yang disimpulkan dari data hasil kuesioner atau data hasil dari wawancara, dan sebagainya. Fakta-fakta itu sifatnya subyektif, berupa sesuatu yang dipikirkan responden atau penyimpul data. Oleh karena itu karangan pengetahuan yang ditulis berdasar kuesioner atau hasil tes lainnya adalah karangan yang bersifat non-ilmiah, walaupun subyeknya ilmu pengetahuan dan metode pengumpulan data direncanakan secara ilmiah.
  2. Bentuk Karangan

    Berdasarkan pada subyeknya atau topik pembicaraannya karya tulis itu dapat berbentuk buku tentang sesuatu ilmu yang juga disebut buku ilmu pengetahuan, atau sebagai makalah (artikel) dan diterbitkan dalam berkala (journal), atau sebagai naskah untuk seminar, atau sebagai laporan, atau sebagai tesis, disertasi dan skripsi.

    Semua karangan, terutama buku ilmu pengetahuan, selain dapat dibagi ke dalam bentuk berdasar pada subyeknya, ialah barang apa yang jidi pokok pembicaraan, dapat pula dibagi ke dalam bentuk berdasar cara-cara penuturannya. Jika karangan itu dibagi ke dalam bentuk berdasarkan cara-cara penuturanya, maka karangan terutama buku dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

    a. Karangan asli

    Karangan asli dapat ditulis dengan bahasa ibu atau bahasa lain berdasar fakta yang telah diuji kebenarannya. Cara penuturannya dan gaya bahasanya mencerminkan jiwa dan kepribadian penulisnya. Gagasan atau pendapat-pendapatnya adalah asli, atau sebagian kecil saja diperoleh atau diambil dari acuan. Karangan asli itu tidak ada duanya, dalam hal bentuk dan cara penuturannya, baik sebagian atau keseluruhannya. Jadi karangan asli baik cara penuturan dan gaya bahasanya mencerminkan kepribadian dan jiwa penulisnya, gagasan-gagasan asli, dan tiada duanya baik bentuk maupun cara penuturannya.

    b. Saduran

    Menyadur adalah mengubah suatu karangan dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain atau dalam bahasa yang sama. Saduran ini berbeda dari terjemahan. Dalam karangan saduran jelas nampak cara penuturan yang berbeda, bentuk berbeda, gagasan-gagasan sama, kejelasan makna tergantung kemampuan penyadur. Saduran itu berbeda dari karangan aslinya.

    c. Alih Bahasa (terjemahan)

    Sebuah karangan dapat berbentuk suatu alih bahasa, yaitu alih bahasa dari bahasa satu ke dalam bahasa lain. Mengalih bahasakan atau sering disebut menerjemahkan secara langsung, yaitu menurut arti kata demi kata, atau yang sering dikatakan, menerjemahkan kulit atau menerjemahkan bentuk kata, Contoh : “pergi dengan angin” yang mestinya “Hilang tanpa berbekas”. Menerjemahkan secara bebas yaitu tidak terikat pada kata demi kata, tetapi makna atau isi umumnya dialihkan ke bahasa lain dengan cara penuturan bebas

    • Terjemahan kulit, terjemahan kata demi kata, sifatnya dekat dengan aslinya, tetapi maknanya menjadi samara-samar, bentuk buku sama.
    • Terjemahan isi, Penuturan berbeda, bentuk dan gagasan sama, sifatnya dekat dengan aslinya, makna jelas.
    • Terjemahan bebas, makna dialihkan, penuturan berbeda, bentuk dan gagasan-gagasan sama, sifatnya agak jauh dari aslinya, makna jelas, kadang-kadang ada pendapat yang berbeda dari aslinya.
Baca Lengkap....

Biografi Sapardi Djoko Damono

sapardi djoko damono
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (lahir di Surakarta, 20 Maret 1940; umur 70 tahun) adalah seorang pujangga Indonesia terkemuka. Ia dikenal dari berbagai puisi-puisi yang menggunakan kata-kata sederhana, sehingga beberapa di antaranya sangat populer.

Riwayat hidup
Masa mudanya dihabiskan di Surakarta (lulus SMP Negeri 2 Surakarta tahun 1955 dan SMA Negeri 2 Surakarta tahun 1958). Pada masa ini ia sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sejak tahun 1974 ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, namun kini telah pensiun. Ia pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar. Pada masa tersebut ia juga menjadi redaktur pada majalah "Horison", "Basis", dan "Kalam".

Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. Pada tahun 1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga penerima Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar. Ia menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

Karya-karya
Sajak-sajak Sapardi Djoko Damono, begitu ia sering dijuluki, telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah. Ia tidak saja menulis puisi, namun juga cerita pendek. Selain itu, ia juga menerjemahkan berbagai karya penulis asing, menulis esei, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola.

Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasi terhadapnya. Yang terkenal terutama adalah oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda Sukarlan pada tahun 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya Sapardi Djoko Damono.

Berikut adalah karya-karya Sapardi Djoko Damono (berupa kumpulan puisi), serta beberapa esei.

Kumpulan Puisi/Prosa
1. "Duka-Mu Abadi", Bandung (1969)
2. "Lelaki Tua dan Laut" (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
3. "Mata Pisau" (1974)
4. "Sepilihan Sajak George Seferis" (1975; terjemahan karya George Seferis)
5. "Puisi Klasik Cina" (1976; terjemahan)
6. "Lirik Klasik Parsi" (1977; terjemahan)
7. "Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak" (1982, Pustaka Jaya)
8. "Perahu Kertas" (1983)
9. "Sihir Hujan" (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
10. "Water Color Poems" (1986; translated by J.H. McGlynn)
11. "Suddenly the night: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (1988; translated by J.H. McGlynn)
12. "Afrika yang Resah (1988; terjemahan)
13. "Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia" (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
14. "Hujan Bulan Juni" (1994)
15. "Black Magic Rain" (translated by Harry G Aveling)
16. "Arloji" (1998)
17. "Ayat-ayat Api" (2000)
18. "Pengarang Telah Mati" (2001; kumpulan cerpen)
19. "Mata Jendela" (2002)
20. "Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?" (2002)
21. "Membunuh Orang Gila" (2003; kumpulan cerpen)
22. "Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia periode awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)
23. "Mantra Orang Jawa" (2005; puitisasi mantera tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)
24. "Before Dawn: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (2005; translated by J.H. McGlynn)
25. "Kolam" (2009; kumpulan puisi)

Selain menerjemahkan beberapa karya Kahlil Gibran dan Jalaluddin Rumi ke dalam bahasa Indonesia, Sapardi juga menulis ulang beberapa teks klasik, seperti Babad Tanah Jawa dan manuskrip I La Galigo.

Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi karya SDD dimulai pada tahun 1987 ketika beberapa mahasiswanya membantu program Pusat Bahasa, membuat musikalisasi puisi karya beberapa penyair Indonesia, dalam upaya mengapresiasikan sastra kepada siswa SLTA. Saat itulah tercipta musikalisasi Aku Ingin oleh Ags. Arya Dipayana dan Hujan Bulan Juni oleh H. Umar Muslim. Kelak, Aku Ingin diaransemen ulang oleh Dwiki Dharmawan dan menjadi bagian dari "Soundtrack Cinta dalam Sepotong Roti" (1991), dibawakan oleh Ratna Octaviani.

Beberapa tahun kemudian lahirlah album "Hujan Bulan Juni" (1990) yang seluruhnya merupakan musikalisasi dari sajak-sajak Sapardi Djoko Damono. Duet Reda Gaudiamo dan Ari Malibu merupakan salah satu dari sejumlah penyanyi lain, yang adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Album "Hujan Dalam Komposisi" menyusul dirilis pada tahun 1996 dari komunitas yang sama.

Sebagai tindak lanjut atas banyaknya permintaan, album "Gadis Kecil" (2006) diprakarsai oleh duet Dua Ibu, yang terdiri dari Reda Gaudiamo dan Tatyana dirilis, dilanjutkan oleh album "Becoming Dew" (2007) dari duet Reda dan Ari Malibu.

Ananda Sukarlan pada Tahun Baru 2008 juga mengadakan konser kantata "Ars Amatoria" yang berisi interpretasinya atas puisi-puisi SDD serta karya beberapa penyair lain.

Buku
 "Sastra Lisan Indonesia" (1983), ditulis bersama Subagio Sastrowardoyo dan A. Kasim Achmad. Seri Bunga Rampai Sastra ASEAN.
 "Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan"
 "Dimensi Mistik dalam Islam" (1986), terjemahan karya Annemarie Schimmel "Mystical Dimension of Islam", salah seorang penulis.

Pustaka Firdaus
 "Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia" (2004), salah seorang penulis.
 "Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas" (1978).
 "Politik ideologi dan sastra hibrida" (1999).
 "Pegangan Penelitian Sastra Bandingan" (2005).
 "Babad Tanah Jawi" (2005; penyunting bersama Sonya Sondakh, terjemahan bahasa Indonesia dari versi bahasa Jawa karya Yasadipura, Balai Pustaka 1939).
Baca Lengkap....

Download Makalah Lengkap

Di bawah ini ada beberapa makalah-makalah yang bisa Anda download secara gratis.

Update: Untuk sementara semua link download tidak aktif dan akan diperbaharui. 
  • MAKALAH JURNALISTIK download DI SINI.
  • MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA download DI SINI.
  • MAKALAH HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DENGAN PENGETAHUAN download DI SINI.
  • MAKALAH FUNGSI JUJUR download DI SINI.
  • MAKALAH FILSAFAT DAN PENGETAHUAN download DI SINI.
  • MAKALAH UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN TEKNIK SKEMA download DI SINI.
  • MAKALAH TEORI MENULIS (MENULIS LAPORAN PERJALANAN) download DI SINI.
  • MAKALAH ANALISIS DRAMA MALAM JAHANAM KARYA MOTINGGO BOESJE download DI SINI.
  • MAKALAH BELAJAR MENULIS PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK PADA KELAS SATU SEKOLAH DASAR download DI SINI.
  • MAKALAH KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MODELLING download DI SINI.
  • MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN download DI SINI.
  • MAKALAH MENULIS PERMULAAN METODE SAS (STRUKTRAL ANALISIS SINTAKSIS) download DI SINI.
  • MAKALAH MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL download DI SINI.
  • MAKALAH SEJARAH PEMERINTAHAN download DI SINI.
  • MAKALAH TENTANG MALAIKAT download DI SINI.
  • MAKALAH MANUSIA ADALAH MAKHLUK OTONOMI download DI SINI.
  • MAKALAH ADMINISTRASI SEBAGAI SENI download DI SINI.
  • MAKALAH ADMINISTRASI DALAM PERSPEKTIF DALAM FILSAFAT download DI SINI.
  • MAKALAH PERANGKAT KERAS KOMPUTER (HARDWARE) DAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER (SOFTWARE) download DI SINI.
  • MAKALAH TEKTONIK LEMPENG download DI SINI.
  • MAKALAH REAKSI NUKLIR download DI SINI.
Baca Lengkap....