Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Kata-Kata Penuh Hikmah tentang Akal

  1. Rasulullah Saw, bersabda: “Sesungguhnya seluruh kebaikan hanya dimengerti oleh akal.” [ Tuhaful uqul 54 ; Bihar ul anwar 77:158 ]
  2. Rasulullah bersabda: “Mintalah petunjuk kepada akal, niscaya kamu akan mendapatkannya. Dan jangan menentangnya, niscaya kamu akan menyesal.” [ Ushul kafi 1:25 ]
  3. Imam Ali as berkata: “Akal adalah sumber pengetahuan dan pengajak kepada pemahaman. [ Ghurar ul Hikam, karya al-amudi 1:102 ]
  4. Dari Imam Shadiq as: “Akal adalah petunjuk orang mukmin.” [ Ushul Kafi 1:25 ]

Selain peran dan nilai akal dalam menguak alam semesta, riwayat-riwayat keislaman menegaskan bahwa Allah berhujjah kepada para hamba-Nya melalui akal. Argumentasi ilahi dengan akal dan berbagai implikasinya berupa, siksaan dan tanggung jawab, menunjukkan kepada kita betapa agungnya nilai akal dalam kehidupan manusia dan dalam agama Allah. Imam Musa bin Ja’far as juga berkata: “Allah benar-benar telah menyempurnakan hujjah-hujjah-Nya pada manusia melalui akal, membukakan (akal mereka) dengan al-bayan (penjelasan) dan menunjukkan mereka pada rububiyyah-Nya dengan berbagai dalil (bukti).” [ Bihar ul Anwar 1:132 ]

Nabi Muhammad saww, pernah ditanya, “Apakah Akal itu?” Beliau menjawab: “Ia adalah (alat) untuk ketaatan kepada Allah. Karena, orang-orang yang taat kepada Allah adalah orang-orang yang berakal.” [ Bihar ul Anwar 1:131 ]

Imam Ja’far as-shadiq as pernah ditanya apakah akal itu. Beliau menjawab: “Akal adalah alat yang digunakan untuk menyembah (beribadah) kepada Ar-Rahman , Allah dan untuk memperoleh surga-Nya.” [ Bihar ul Anwar 1:116 ]

Imam Ali as berkata lebih lanjut mengenai akal ini:
  • Akal adalah pedang yang tajam.
  • Bunuhlah hawa nafsumu dengan senjata akalmu.
  • Jiwa memendam berbagai hasrat nafsu. Akal berfungsi untuk mencegahnya.
  • Hati memendam berbagai hasrat jelek, sedangkan akal selalu menahannya.
  • Orang yang berakal adalah orang yang mengalahkan hawa nafsunya dan orang yang tidak menukar akhiratnya dengan dunianya.
  • Orang yang berakal adalah orang yang meninggalkan hawa nafsunya dan yang membeli dunianya untuk akhiratnya.
  • Orang berakal adalah musuh kelezatan dan orang bodoh adalah budak syahwatnya
  • Orang yang berakal adalah orang yang melawan nafsunya untuk taat kepada Allah.
  • Orang yang berakal adalah orang yang mengalahkan kecenderungan-kecenderungan hawa nafsunya.
  • Orang yang berakal adalah orang yang mematikan syahwatnya dan orang kuat adalah orang yang menahan kesenangannya.

Prajurit-prajurit Akal
Tugas akal yang sulit, telah dibantu Allah dengan dianugerahkannya sejumlah kekuatan dan perangkat yang dapat mendukung jerih payahnya itu. Dalam etika Islam ada apa yang namanya Junud al ‘aql (prajurit-prajurit akal) yaitu merupakan sejumlah faktor pendukung.

Dari Sa’d dan Al-Humairi dari Al-baqi dari Ali bin Hadid dari Sama’ah (bin Mahran) berkata: “Saya pernah hadir dalam majlis Abu Abdillah as disana juga hadir sebagai murid yang lain. Majlis itu membahas tentang akal dan kejahilan. Kemudian Abu abdillah berkata:”Kamu hendaknya mengetahui akal beserta bala tentaranya dan kejahilan serta bala tentaranya agar kamu mendapat petunjuk. Kemudian Sama’ah berkata, maka aku bertanya: Semoga jiwaku jadi tebusanmu, saya tidak mengerti kecuali apa yang Anda jelaskan.”

Abu Abdillah menjawab: “Sesungguhnya Allah mengatakan Akal sebagai makhluk pertama yang bersifat ruhany. Saat itu akal terletak disamping kanan arsy yang tercipta dari Nur-Nya". Kemudian Allah berfirman kepada akal: “Menghadaplah!” Akalpun menghadap. Allah berfirman: “Berpalinglah!” kemudian iapun berpaling. Kemudian Allah berfirman: “Kuciptakan kamu sebagai ciptaan yang agung. Kumuliakan kamu diatas seluruh ciptaan-Ku.”

Beliau melanjutkan: “Allah menciptakan jahl (kejahilan) dari laut asin yang dhulmany (gelap gulita). Kemudian Allah menyuruhnya berpaling dan iapun berpaling. Kemudian Allah menyuruhnya menghadap, tetapi kejahilan tetap tidak mau menghadap. Allah berfirman kepadanya: “Kau congkak?” Lalu Allah mengutuknya Kemudian Dia menciptakan 75 tentara akal.”

Melihat hal itu dengan nada permusuhan kejahilan berkata: Tuhan, akal adalah makhluk-Mu sebagaimana juga aku. Mengapa ia Engkau muliakan dengan kekuatan sedang aku lawannya tidak mempunyainya? Berilah aku kekuatan seperti dia. Lalu Allah berfirman: “Baiklah. Tetapi apabila engkau beserta bala tentaramu bermaksiat, maka akan Kukeluarkan kamu sekalian dari Rahmat-Ku. Kejahilan menjawab: “Saya terima janji itu.” Allah kemudian memberinya 75 tentara. Adapun 75 tentara akal dan kejahilan itu adalah:

TENTARA AKAL >< TENTARA JAHL

1. Kebajikan (menteri akal) >< Kejahatan (menteri jahil) 2. Iman >< kufur 3. percaya >< ingkar 4. harapan >< putus asa 5. keadilan >< kezaliman 6. rela >< tidak rela / murka 7. syukur >< ingkar nikmat 8. gemar kebaikan >< putus ikhtiar 9. tawakal >< ambisius 10. lemah lembut >< lalai (ghirrah) 11. kasih sayang >< amarah (ghadhab) 12. ilmu >< bodoh (jahl) 13. cerdik >< dungu (humq) 14. menjaga diri >< ceroboh (tahattuk) 15. zuhud >< hasrat (raghbah) 16. sopan >< kasar 17. waspada >< gegabah (jur’ah) 18. rendah hati >< takabur 19. kalem (ta’uddah) >< tergesa-gesa 20. bijaksana >< konyol (safah) 21. pendiam >< pengoceh (hadzar) 22. menyerah >< menentang 23. mengakui >< membandel 24. lunak >< keras (qaswah) 25. yakin >< syak 26. sabar >< meronta (jaza’) 27. pemaaf (shafh) >< pendendam 28. kaya (ghina) >< fakir 29. tafakur >< lalai (sahw) 30. hapal (hifzh) >< lupa (nisyan) 31. penyambung >< pemutus 32. kanaah >< ingin tambahan (hirsh) 33. emansipasi >< isolasi diri 34. rasa sayang >< rasa permusuhan 35. memegang (wafa’) >< melepas 36. taat >< maksiat 37. khudhuk >< arogansi 38. selamat >< bencana 39. cinta (hubb) >< marah 40. jujur >< bohong 41. hak >< batil 42. amanat >< khianat 43. murni >< noda (syaub) 44. cekatan >< lamban 45. cendikia >< tolol 46. pengetahuan >< penyangkalan 47. pengukuhan >< penyingkapan 48. menjaga aib orang lain >< makar 49. menjaga rahasia >< ekspose 50. shalat >< penyia-nyiaan 51. puasa >< iftar 52. jihad >< lari dari jihad 53. haji >< ingkar janji 54. menjaga omongan >< membongkar skandal 55. bakti kepada orang tua >< durhaka 56. realitas >< riya’ 57. makruf >< tabu 58. menutup aurat >< bersolek 59. taqiyyah >< mengobral perkataan 60. jalan tengan (inshaf) >< fanatisme 61. kebaktian >< onar 62. bersih >< kotor 63. malu >< bugil 64. terarah (qashd) >< bablas (‘udwan) 65. relaks >< lelah (ta’ab) 66. kemudahan >< kesukaran 67. berkah >< binasa 68. afiat >< petaka (bala’) 69. normal >< berlebih 70. hikmah >< hawa nafsu 71. bahagia >< nestapa 72. taubat >< berkeras kepala 73. istiqhfar >< pongah (ightirar) 74. mawas diri >< lengah (tahawun) 75. berdoa >< berpaling (istinkaf)

Ke-75 bala tentara ini tidak akan dipersatukan kembali kecuali pada seorang Nabi, penerus Nabi (Washy) atau seorang Mukmin yang hatinya telah lulus ujian. Selain mereka, mempunyai sebagian. Dan dalam perjalanannya nanti, dia akan menyempurnakan bala tentara akal dalam jiwanya sambil selalu mewaspadai bala tentara jahil. Setelah itu, baru manusia dianggap sederajat dengan para Nabi dan Washy. Tentunya, sebelum mencapai apapun, manusia mesti mengerti dan mengenal akal dan bala tentaranya. Mudah-mudahan Allah Ta’ala memberi taufik kepada kita semua untuk berlaku taat dan mendapat ridha-nya.” [ Bihar Ul Anwar 1:109-111 bagian Kitab Al-Aql wa Al-Jahl ] Maka dapat diambil kesimpulan: Tuhan Maha Kuasa, dan karena roh “berasal dari perintah Tuhan-ku”, salah satu ciri utamanya adalah pengetahuan dan kesadaran. Namun nafs menyeret jauh dari cahaya kesadaran roh itu, dan seperti jasad, ia tidak dapat menangkap kilauan cahaya yang bersinar dari balik kegelapannya. Roh memiliki kualitas pemahaman yang disebut AKAL. Dan tingkatan manusia itu dibedakan oleh kekuatan cahaya akal dalam menembus selubung nafs. Memang selalu terjadi pertengkaran yang sengit antara akal dan nafs dan sayangnya bagi sebagian besar orang, nafs lah yang menang. Sedangkan bagi nabi dan orang-orang suci, akal lah yang menang.

Rumi berkata: o Dua ekor rajawali dan elang dalam satu sangkar; mereka saling mencakar ... ... o Dalam setiap desahan nafas kita, akal berjuang melawan godaan nafs. Keterpisahaan dari Sumber telah menyebabkan mereka terpuruk. o Jika desakan nafs keledai telah kalah, akal akan menjadi Messiah. o Sungguh akal dapat melihat setiap akibat, nafs tidak. Akal yang telah dikalahkan nafs menjadi nafs—Yupiter bertekuk lutut pada saturnus, mungkinkah? o Akal adalah cahaya yang mencari kebaikan. Mengapa kegelapan nafs dapat mengalahkannya? o Nafs memiliki rumahnya sendiri, dan akal adalah musafir. Didepan pintunya, seekor anjing begitu tunduk pada singa.

Sumber:
Al Hawa fi Hadis Ahl al Bayt oleh Muhammad Mahdi al-ashify, terbitan Majma’ al-alami li ahl al bayt.
Baca Lengkap....

Faktor-Faktor Kesalahan Akal Menurut al-Qur'an

Ada lima faktor yang disebutkan dalam al-Qur'an yang dapat memperbesar kesalahan kerja akal dalam menjalankan fungsinya:

  1. Lebih mengutamakan dugaan (dzan) daripada hal-hal yang pasti. Al-Qur'an Surah al-An'am: 116, yang bermaksud:

    "Dan jika kamu menuruti kebanyakan (majoriti) orang-orang yang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanya mengikuti prasangka belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)."

    Ayat Qur'an Surah Al-Isro': 36, yang bermaksud:

    "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabnya."
  2. Mengikuti jejak langkah nenek moyang, lalu menerima segala yang klasik itu tanpa disertai pembuktian. Lihat Surah al-Baqaroh: 170, yang bermaksud:

    "Dan apabila dikatakan kepada mereka:" Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab:"(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami." (Apakah) mereka akan mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun. Dan tidak mendapat petunjuk?"

    Lihat juga Surah al-Maidah: 77, dan 104, al-Qashas: 28, dan 36, al-Syuara': 6, 69, dan 74.

    Jika apa yang dianuti dan diyakini oleh nenek moyang itu dapat dibuktikan kebenaran berdasarkan pembuktian-pembuktian secara aqliah (akal) yang wajar maka al-Qur'an akan membenarkan hal itu. Lihat Surah Yusuf: 38, yang bermaksud:

    "Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku iaitu Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah kurnia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya) tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri(Nya)."

    Dalam ayat tersebut, Allah SWT mengabadikan sikap Nabi Yusuf AS dengan dalil-dalil yang cukup kuat dapat membuktikan kebenaran ajaran pendahulunya iaitu ajaran Tauhid (ajaran yang tidak mempersekutukan Allah SWT) dan kemudian diikutinya. Dapat juga dilihat dalam al-Qur'an Surah az-Zuhruf: 22-24.
  3. Mengikuti dorongan hawa nafsu (kepentingan-kepentingan peribadi). Lihat Surah an-Najm: 23, yang bermaksud:

    "Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakan; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka. Dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka."

    Lihat juga Surah aan-An'am: 119, Surah Muhammad: 14, dan 16, Surah Rum: 29, dan Surah al-Qosshos: 50.
  4. Terpengaruh peribadi-peribadi (tokoh-tokoh) tertentu tanpa pembuktian status peribadi tersebut sama ada dia layak diikuti (ditaati) atau tidak. Lihat Surah al-Ahzab: 67, yang bermaksud:

    "Dan mereka berkata:" Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)."
  5. Tergesa-gesa dalam membenarkan atau mengingkari sesuatu tanpa dibuktikan terlebih dahulu termasuk suatu hal yang tidak dibenarkan oleh Islam. Lihat Surah al-A'rof: 169, yang bermaksud:

    ".....yaitu bahawa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar...."

    Maksudnya janganlah menyimpulkan bahawa sesuatu itu benar (datang) dari Allah walhal belum dibuktikan kebenarannya (kesimpulan tersebut). Tergesa-gesa dalam mengingkari sesuatu. Al-Qur'an Surah Yunus: 39, yang bermaksud:

    "Yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (Rasul-rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu."
Baca Lengkap....

Nalar Islam (Antara Tradisi Teks dan Tradisi Gnosis)

Untuk membicarakan tema di atas, kita mesti memperjelas atau setidaknya mengingatkan kembali definisi dan pengertian bagian-bagian tema tersebut, sebelum kita masuki pembahasan ini lebih jauh.

Nalar: Nalar atau Pikir memiliki definisi: Gerakan Akal dari yang Diketahui Menuju yang Tidak Diketahui atau yang Dipertanyakan.

Penjelasan:
Ketika seseorang menghadapi masalah yang harus dipikirkan, pertama kali ia menyadari akan hal yang dihadapinya itu, kemudian ( tahab ke dua ) hal tersebut dibawanya ke dalam alam pikirannya sebagai suatu pertanyaan atau kemajhulan yang harus dijawabnya. Sampai di sini ia masih belum dikatakan berfikir.

Tahap ke tiga, ia mencoba mencari informasi-informasi di dalam pikirannya atau benaknya yang berkesuaian dengan masalah yang tengah ia hadapi tersebut. Proses inilah yang biasa dikenal dengan Proses Putar Otak.

Tahap ke empat, ketika ia telah menemukan file-file yang sesuai dengan masalah yang dihadapinya itu, maka ia segera membawanya ke data semula yang diletakkannya sebagai sesuatu yang mesti diatasinya tersebut ( yang tidak diketahui ), sebagai jawaban atas masalahnya itu.

Tahapan ke tiga dan ke empat inilah yang dikatakan Berfikir, dimana jelas merupakan gerakan akal dari yang diketahui menuju kepada yang tidak diketahuinya, bukan sebaliknya. Sebab perjalanan akal dari yang tidak diketahui menuju yang diketahuinya, hanya merupakan langkah awal dalam kesadarannya ketika ia menghadapi suatu masalah. Ibarat seseorang yang membawakan makalah atau masalahnya ke forum atau temannya untuk didiskusikan, maka hal itu jelas belum bisa dikatakan berdiskusi bersama. Dengan demikian maka jelaslah bahwa berfikir adalah Gerakan Akal dari yang Diketahui Menuju yang tidak Diketahui.

Nalar Islam: Dengan jelasnya makna Nalar di atas, dapat kita definisikan Nalar Islam di sini, yaitu sebagai: Gerakan Akal dari yang Diketahui dari Sumber-sumber ke-Islaman Menuju kepada yang tidak/belum Diketahui.

Penjelasan:
Seluruh informasi seseorang yang didapatkan dari ajaran Islam, dapat dijadikan obyek gerakan akal untuk memecahkan segala masalah yang dihapinya. Tentu saja, luas-sempitnya dan benar-tidaknya informasi itu dapat mempengaruhi ia dalam sukses dan tidaknya menyelesaikan masalah yang dihadapinya tersebut.

Dan karena ukuran kebenaran Islam pada jaman tidak adanya maksum menjadi sulit ditetapkan, maka sesiapun yang mengerrti Islam sebenarnya, tidak bisa dijamin kebenarannya secara pasti, terlebih ia jadikan ukuran kebenaran Islam dan penyelesain terhadap masalah-masalah berikutan yang ia hadapi. Begitulah, ketika Jibril as. sudah tidak turun lagi untuk menguatkan masalah-masalah yang dipahami dan dihadapi, dan Rasul maksumpun dimana bisa dijadikan pengoreksi aktif pahaman kita, telah meninggalkan kita, maka kita tidak lagi berhak mengatakan bahwa hanya milik akulah atau ilmukulah yang benar dan yang lainnya tidak.

Dengan demikian, maka ilmu-ilmu ke-Islaman semua orang pada jaman sekarang adalah relatif. Namun demikian, bagi yang memiliki imam maksum, ketika keluar nanti, maka ia bisa mengoreksikan pahamannya ke imam tersebut, dan bagi yang tidak punya, atau bagi yang punya tapi imamnya masih dalam keadaan ghaib atau belum lahir ( sebagaimana kepercayaan sebagian saudara Ahlussunah ), maka ia hanya bisa mengoreksi pahamannya dengan argumentasi murni, alias tanpa ketaashshuban atau kefanatikan. Sehingga kalau dengan ketulusannya itu ia masih juga keliru, insyaallah akan dicakup dengan firman Allah yang berbunyi:

“Barang siapa keluar dari rumahnya bermaksud berhijrah kepada Allah dan RasulNya, kemudian mati menjemputnya di tengah jalan, maka sesungguhnya Allah telah menetapkan pahala baginya”
Baca Lengkap....

Tanda-Tanda Menjelang Kematian

Setiap yang bernyawa pasti akan mati dan kembali kehadapan Allah Swt. Seperti dalam firman-Nya:


“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (QS Al Baqarah: 28)

Adapun tanda-tanda kematian diuraikan ulama adalah benar dan nyata. Cuma
amalan dan ketakwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita
kepada tanda-tanda ini. Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hingga akhir hayat Baginda. Imam Ghazali juga seperti yang diriwayatkan memperoleh tanda-tanda ini sehingga beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian.
Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah
SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan
adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertaubat dan bersedia
dalam perjalanan menghadap Allah SWT. Walau bagaimanapun semua tanda-tanda
ini akan dirasakan oleh orang-orang Islam saja, sedangkan orang-orang kafir,
yaitu orang yang menyekutukan Allah tidak akan diberi peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT.

Adapun tanda-tanda ini terbagi beberapa keadaan:

100 hari sebelum kematian
Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan
disadari oleh mereka-mereka yang dikehendaki-Nya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini baik dalam keadaan sadar atau tidak sadar. Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh yaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lazat dan bagi mereka sadar dan berdetik di hati bahwa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.

Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan
kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu
saja tanpa bermanfaat. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

40 hari sebelum kematian
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bagian pusat kita akan
berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika.

7 hari sebelum kematian
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba dan tidak berselera untuk makan.

3 hari sebelum kematian
Pada ketika ini, akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita, yaitu di antara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dirasa, maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita bersih dari najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.

Ketika itu, mata menjadi hitam dan tidak bersinar lagi. Bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dilihat dari bagian sisi.
Telinganya akan layu di mana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kaki perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar diluruskan.

Sehari sebelum kematian
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang, yaitu pada ubun-ubun yang menandakan kita tidak bisa lagi sampai waktu Asar keesokan harinya.

Tanda Akhir Kematian
Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di
bahagian pusat lalu turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke
bahagian atas. Ketika itu, hendaklah kita terus mengucap kalimat syahadah dan berdiam diri menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada
Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

PENUTUP
Marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah SWT semoga kita
adalah di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi
kesadaran untuk peka terhadap tanda-tanda kematian ini. Semoga kita dapat memohon ampunan dari Allah SWT maupun sesama manusia dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita selama hidup dunia.

Oleh itu, marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semoga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah SWT serta kelapangan dan kesehatan tubuh dan juga
fikiran dalam usaha kita untuk mencari keridhaan Allah SWT di dunia
maupun akhirat. Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah SWT dan apa
yang salah itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.

Mari bersama-sama memperbanyak bekal kita untuk akhirat nanti.
Baca Lengkap....

Indahnya Islam Kita

Pernahkah kalian memikirkan bagaimana manusia bisa ada di dunia ini? Kamu mungkin akan berkata, ”Semua orang punya ibu dan ayah.” Namun, jawaban ini tidak tepat. Sebenarnya jawaban itu tidak bisa menjelaskan bagaimana ibu dan ayah pertama, yaitu manusia pertama, tercipta.

Kamu mungkin pernah mendengar cerita-cerita tentang hal ini di sekolah dan dari orang-orang di sekitarmu. Tetapi, satu-satunya jawaban yang benar adalah bahwa Allah-lah Yang menciptakan kalian. Kita akan mempelajari hal ini dengan mendalam dalam bab-bab berikutnya.

Sekarang, ada satu hal yang harus kalian semua ketahui. Manusia pertama yang muncul di dunia ini adalah Nabi Adam Alaihissalam (AS). Seluruh manusia adalah keturunannya.

Adam AS, seperti kita, adalah manusia yang berjalan, bercakap-cakap, berdoa, dan menyembah Allah. Mula-mula Allah menciptakan dia, kemudian Allah menciptakan istrinya. Lalu anak-anak mereka tersebar di seluruh dunia.

Jangan pernah lupa bahwa Allah hanya perlu memerintahkan sesuatu untuk menciptakannya. Ketika Dia berkehendak agar sesuatu terjadi, Dia akan memerintahkan, “Jadilah!” dan sesuatu itu pun terjadi. Dia punya kekuasaan yang menyebabkan-Nya bisa melakukan segalanya. Misalnya, Dia menciptakan Adam dari tanah. Ini mudah bagi Allah.

Akan tetapi, jangan lupa bahwa juga ada orang yang mengingkari adanya Allah. Orang-orang ini memberikan jawaban lain pada pertanyaan tentang bagaimana manusia terjadi. Mereka tidak mencari kebenaran.

Misalkan ada tokoh film kartun bernama Badu.

Badu berkata, “Aku terjadi karena tinta tumpah pada kertas dengan tak sengaja, cat ini juga tak sengaja tertumpah, lalu membentuk warna-warna. Jadi, aku tidak perlu siapa pun untuk menggambar diriku dan membentuk rupaku. Aku bisa terjadi sendiri, dengan kebetulan,” tentu kalian akan menganggap itu main-main saja.

Kalian tahu bahwa garis-garis yang bagus, warna-warna dan gerakan dalam film kartun itu tidak bisa terbentuk hanya dengan menumpahkan cat sembarangan di sana-sini, karena menumpahkan tinta dari botolnya hanya akan menyebabkan kotoran. Kotoran tentu tidak bisa menciptakan gambar yang bagus yang terbuat dari garis-garis yang bagus pula.

Agar gambar kartun ini bisa dikenali, dan bisa tercipta, yang membuatnya telah memikirkannya, merencanakannya, lalu menggambarnya.

Ini adalah sebagian isi buku berjudul INDAHNYA ISLAM KITA karya HARUN YAHYA.
Baca Lengkap....

Kebijaksanaan

Makin bijak seseorang berari makin banyak cobaan telah di hadapinya. Semua orang pernah mengalami tentangan batin. Semua orang pasti pernah mengalami kesulitan.

Cobaan di berikan untuk kebahagiaan. Tuhan maha adil, Dia-Sang Esa tidak pernah melepas hambanya sendiri dan tersesat di lembah kesulitan. Hanya bagaimana hamba tersebut memilih jalannya.

Saat kau tersesat, merasa hilang, dan kosong, Jangan kau menyerah. Jangan kau bersedih. Ingatlah selalu setelah gelap terbitlah terang. Semua kesukaran ada jalan keluarnya.

Tetapi kadang cobaan itu sangat berat, jalan buntu seperti nampak di hadapan. Jangan kau ragu dan bimbang, Tawakkallah serahkan semua kepada Tuhan-mu. Sang Esa akan membantumu tetapi kau jualah yang harus memutuskan.

Jangan kau buat hidupmu susah dengan berpikir yang tidak semestinya kau pikirkan. Hadapi nasibmu Jalani dengan tegar, karena segala penyakit pasti ada obatnya, hanya kapan obat itu di temukan kau harus sabar.

Sabarlah dalam menjalani nasibmu itu, karena jawaban segala pertanyaanmu akan datang. Tidak cepat memang karena ini bukan hal instant. Ini merupakan pembetukan dirimu, Tidak ini tidak akan secepat engkau membalik telapak tanganmu. Jalani dengan sabar niscaya kaupun akan sampai pada ujung cobaan ini.

Menangislah kamu,karena menangis itu tidak mengapa, kala kau sedih,kala kau marah menangislah ungkapkanlah dan keluarkanlah semua isi hati dan keluh kesahmu, maka kau pun bisa merasa lega. Kadang kala seseorang akan menemukan jawaban atas pertanyaannya dan bisa menguasai keadaan setelah mereka mengungkapkan kesulitannya, Karena sebenarnya ini hanya permainan perasaanmu, apakah kamu siap mengahadapinya. saat kau siap,mudah kau keluarkan dan ungkapkan, maka legalah perasaanmu nantinya.

Berbahagialah kamu karena Tuhan masih mencintaimu. Sang Esa mengujimu karena engkau terpilih untuk naik ke tingkat kebijaksanaan yang lebih tinggi.

Nikmati hidupmu, Hargai sesamamu, Sayangi saudara dan sekitarmu, Sayangi dan Hargai dirimu. Berbahagialah kamu, karena kamupun berhak untuk berbahagia. Hidup adalah perjuangan namun penuh dengan kebahagiaan. Tidak ada kemudahan tanpa kesukaran.

Hanya tergantung kepada individu tersebut dalam menjalani hidup dan nasibnya, Jangan pernah menyalahkan nasibmu karena kau harus menerima apa adanya, Berjuanglah dan berusaha dan jangan lupa untuk berdo'a. Semoga Tuhan memberkati langkahmu dan kebahagiaan bersamamu.
Baca Lengkap....