Nalar Islam (Antara Tradisi Teks dan Tradisi Gnosis)

Untuk membicarakan tema di atas, kita mesti memperjelas atau setidaknya mengingatkan kembali definisi dan pengertian bagian-bagian tema tersebut, sebelum kita masuki pembahasan ini lebih jauh.

Nalar: Nalar atau Pikir memiliki definisi: Gerakan Akal dari yang Diketahui Menuju yang Tidak Diketahui atau yang Dipertanyakan.

Penjelasan:
Ketika seseorang menghadapi masalah yang harus dipikirkan, pertama kali ia menyadari akan hal yang dihadapinya itu, kemudian ( tahab ke dua ) hal tersebut dibawanya ke dalam alam pikirannya sebagai suatu pertanyaan atau kemajhulan yang harus dijawabnya. Sampai di sini ia masih belum dikatakan berfikir.

Tahap ke tiga, ia mencoba mencari informasi-informasi di dalam pikirannya atau benaknya yang berkesuaian dengan masalah yang tengah ia hadapi tersebut. Proses inilah yang biasa dikenal dengan Proses Putar Otak.

Tahap ke empat, ketika ia telah menemukan file-file yang sesuai dengan masalah yang dihadapinya itu, maka ia segera membawanya ke data semula yang diletakkannya sebagai sesuatu yang mesti diatasinya tersebut ( yang tidak diketahui ), sebagai jawaban atas masalahnya itu.

Tahapan ke tiga dan ke empat inilah yang dikatakan Berfikir, dimana jelas merupakan gerakan akal dari yang diketahui menuju kepada yang tidak diketahuinya, bukan sebaliknya. Sebab perjalanan akal dari yang tidak diketahui menuju yang diketahuinya, hanya merupakan langkah awal dalam kesadarannya ketika ia menghadapi suatu masalah. Ibarat seseorang yang membawakan makalah atau masalahnya ke forum atau temannya untuk didiskusikan, maka hal itu jelas belum bisa dikatakan berdiskusi bersama. Dengan demikian maka jelaslah bahwa berfikir adalah Gerakan Akal dari yang Diketahui Menuju yang tidak Diketahui.

Nalar Islam: Dengan jelasnya makna Nalar di atas, dapat kita definisikan Nalar Islam di sini, yaitu sebagai: Gerakan Akal dari yang Diketahui dari Sumber-sumber ke-Islaman Menuju kepada yang tidak/belum Diketahui.

Penjelasan:
Seluruh informasi seseorang yang didapatkan dari ajaran Islam, dapat dijadikan obyek gerakan akal untuk memecahkan segala masalah yang dihapinya. Tentu saja, luas-sempitnya dan benar-tidaknya informasi itu dapat mempengaruhi ia dalam sukses dan tidaknya menyelesaikan masalah yang dihadapinya tersebut.

Dan karena ukuran kebenaran Islam pada jaman tidak adanya maksum menjadi sulit ditetapkan, maka sesiapun yang mengerrti Islam sebenarnya, tidak bisa dijamin kebenarannya secara pasti, terlebih ia jadikan ukuran kebenaran Islam dan penyelesain terhadap masalah-masalah berikutan yang ia hadapi. Begitulah, ketika Jibril as. sudah tidak turun lagi untuk menguatkan masalah-masalah yang dipahami dan dihadapi, dan Rasul maksumpun dimana bisa dijadikan pengoreksi aktif pahaman kita, telah meninggalkan kita, maka kita tidak lagi berhak mengatakan bahwa hanya milik akulah atau ilmukulah yang benar dan yang lainnya tidak.

Dengan demikian, maka ilmu-ilmu ke-Islaman semua orang pada jaman sekarang adalah relatif. Namun demikian, bagi yang memiliki imam maksum, ketika keluar nanti, maka ia bisa mengoreksikan pahamannya ke imam tersebut, dan bagi yang tidak punya, atau bagi yang punya tapi imamnya masih dalam keadaan ghaib atau belum lahir ( sebagaimana kepercayaan sebagian saudara Ahlussunah ), maka ia hanya bisa mengoreksi pahamannya dengan argumentasi murni, alias tanpa ketaashshuban atau kefanatikan. Sehingga kalau dengan ketulusannya itu ia masih juga keliru, insyaallah akan dicakup dengan firman Allah yang berbunyi:

“Barang siapa keluar dari rumahnya bermaksud berhijrah kepada Allah dan RasulNya, kemudian mati menjemputnya di tengah jalan, maka sesungguhnya Allah telah menetapkan pahala baginya”
Baca Lengkap....

Download Gratis Silabus dan RPP SMP

Download gratis silabus dan RPP SMP dan SMA:

Bahasa Indonesia
  1. Silabus SMP kelas VII DOWNLOAD
  2. RPP SMP kelas VII DOWNLOAD
  3. Contoh Kisi-Kisi Soal Cerdas Cermat SMP DOWNLOAD

Matematika
Baca Lengkap....

Tanda-Tanda Menjelang Kematian

Setiap yang bernyawa pasti akan mati dan kembali kehadapan Allah Swt. Seperti dalam firman-Nya:


“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (QS Al Baqarah: 28)

Adapun tanda-tanda kematian diuraikan ulama adalah benar dan nyata. Cuma
amalan dan ketakwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita
kepada tanda-tanda ini. Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hingga akhir hayat Baginda. Imam Ghazali juga seperti yang diriwayatkan memperoleh tanda-tanda ini sehingga beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian.
Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah
SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan
adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertaubat dan bersedia
dalam perjalanan menghadap Allah SWT. Walau bagaimanapun semua tanda-tanda
ini akan dirasakan oleh orang-orang Islam saja, sedangkan orang-orang kafir,
yaitu orang yang menyekutukan Allah tidak akan diberi peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT.

Adapun tanda-tanda ini terbagi beberapa keadaan:

100 hari sebelum kematian
Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan
disadari oleh mereka-mereka yang dikehendaki-Nya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini baik dalam keadaan sadar atau tidak sadar. Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh yaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lazat dan bagi mereka sadar dan berdetik di hati bahwa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.

Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan
kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu
saja tanpa bermanfaat. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

40 hari sebelum kematian
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bagian pusat kita akan
berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika.

7 hari sebelum kematian
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba dan tidak berselera untuk makan.

3 hari sebelum kematian
Pada ketika ini, akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita, yaitu di antara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dirasa, maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita bersih dari najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.

Ketika itu, mata menjadi hitam dan tidak bersinar lagi. Bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dilihat dari bagian sisi.
Telinganya akan layu di mana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kaki perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar diluruskan.

Sehari sebelum kematian
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang, yaitu pada ubun-ubun yang menandakan kita tidak bisa lagi sampai waktu Asar keesokan harinya.

Tanda Akhir Kematian
Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di
bahagian pusat lalu turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke
bahagian atas. Ketika itu, hendaklah kita terus mengucap kalimat syahadah dan berdiam diri menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada
Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

PENUTUP
Marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah SWT semoga kita
adalah di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi
kesadaran untuk peka terhadap tanda-tanda kematian ini. Semoga kita dapat memohon ampunan dari Allah SWT maupun sesama manusia dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita selama hidup dunia.

Oleh itu, marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semoga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah SWT serta kelapangan dan kesehatan tubuh dan juga
fikiran dalam usaha kita untuk mencari keridhaan Allah SWT di dunia
maupun akhirat. Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah SWT dan apa
yang salah itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.

Mari bersama-sama memperbanyak bekal kita untuk akhirat nanti.
Baca Lengkap....

Peranan Sastra dalam Dunia Pendidikan dan Masyarakat

Pembelajaran sastra sejak dulu sampai sekarang selalu menjadi permasalahan. Tentu saja permasalahan yang bersifat klasik tetapi hangat atau up to date. Umumnya yang selalu dikambinghitamkan adalah guru yang tidak menguasai sastra, murid-murid yang tidak apresiatif dan buku-buku penunjang yang tidak tersedia di sekolah. Padahal, pembelajaran sastra tidak perlu dipermasalahkan jika seorang guru memiliki strategi atau kiat-kiat yang dapat dijadikan sebagai alternatif.

Karya sastra mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia pendidikan dan pengajaran. Sebab itu sangat keliru bila dunia pendidikan selalu menganggap bidang eksakta lebih utama, lebih penting dibandingkan dengan ilmu sosial atau ilmu-ilmu humaniora. Masyarakat memandang bahwa karya sastra hanyalah khayalan pengarang yang penuh kebohongan sehingga timbul klasifikasi dan diskriminasi. Padahal karya sastra memiliki pesona tersendiri bila kita mau membacanya. Karya sastra dapat membukakan mata pembaca untuk mengetahui realitas sosial, politik dan budaya dalam bingkai moral dan estetika.

Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.

Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.

Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.

Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona. Seperti ungkapan perasaan cinta Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri (Jalaluddin Rumi) atau sering pula disebut dengan nama Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Afganistan) pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September 1207 Masehi dalam bentuk syair yang begitu mempesona:

Cinta

Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta cuka menjelma anggur segar
Karena cinta pentungan jadi mahkota penawar
Karena cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Karena cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Karena cinta tumpukan debu kelihatan sebagai taman
Karena cinta api yang berkobar-kobar jadi cahaya yang menyenangkan
Karena cinta Setan berubah menjadi Bidadari
Karena cinta batu yang keras menjadi lembut bagai mentega
Karena cinta duka menjadi riang gembira
Karena cinta hantu berubah jadi malaikat
Karena cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Karena cinta sakit jadi sehat
Karena cinta amarah berubah menjadi keramah-tamahan

Sebuah perasaan dilukiskan kedalam karya sastra, karya hati ataupun jiwa menjadi jauh beretika dan berestetika dalam menyampaikan sesuatu hal kepada orang lain. Namun, yang perlu diketahui oleh kita bahwa bahwa materi pengajaran sastra dalam dunia pendidikan mempunyai pengaruh yang besar bagi siswa, sastra dapat meningkatkan kepekaan siswa terhadap fakta yang ada di dalam masyarakat, menghaluskan perasaan siswa dan membentuk kepribadian serta budi pekerti luhur. “Siapa yang belajar sastra, maka akan halus hatinya (pekertinya)” (kata Ibnu Qayyim al-Jauzizah)

Belajar sastra bisa dijadikan pijakan untuk mengkaji kehidupan, Di dalamnya termuat nilai-nilai akhlak, moral, filsafat, budaya, politik, sosial dan pendidikan. “sastra juga berguna dalam meningkatkan kepekaan rasa dan memberikan hiburan. Bukan bagi dunia pendidikan namun masyarakat secara umum keberadaan sastra tidak kalah pentingnya. “Ajarkan sastra kepada anak-anakmu agar mereka berani” (pesan Sayidinah Umar Bin Khathatab). Dengan alasan ini juga mengapa para pemimpin perang biasa melantunkan syair di hadapan prajuritnya sebelum berhadapan dengan musuhnya. Simak untaian syair Hindun binti Utbah ketika memberikan semangat pada tentaranya dalam perang Uhud.

Jika kalian maju terus, kami peluk
Dan, kami siapkan kasur empuk
Jika kalian mundur, kami akan berpisah
Perpisahan yang tidak mengenal ramah
Simak lagi syair Abdullah bin Rawahah. Ketika keraguan sempat menyelimutinya dalam perang Mu’tah, ia pun berseru dengan untaian syairnya.
Wahai jiwa, engaku harus turun ke medan
Benci ataupun susah
Biarkan orang-orang berteriak
Mengapa engkau kulihat membenci surga

Seperti dalam puisi atau sajak-sajak Chairil Anwar, sastrawan kelahiran Medan, 26 Juli 1922, yang mencerita sebuah keberanian seorang pahlawan pada zaman kemerdekaan.

Maju

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.

Maju
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang
[Chairil Anwar, Februari 1943]

Lalu, apa yang mesti dilakukan agar minat siswa dan masyarakat terhadap sastra bangkit? Pertama, perbaikan kurikulum bahasa Indonesia yang memuat kajian sastra secara proporsional sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan. Hal tersebut termasuk salah satu tugas pemerintah dan lembaga-lembaga sekolah. Kurikulum yang “mengesampingkan” atau cenderung banyak mengajarkan sastra secara teori saja, mesti di perbaiki. Termasuk dalam hal ini adalah tenaga pengajar. Para guru yang mengajar tidak mengajarkan secara instan kepada murid-muridnya. Melainkan harus menguasai sastra dan berada di garda terdepan dalam memberikan apresiasi pada siswa.
Kedua, kampanye secara terprogram dan terus menerus terhadap pentingnya pendidikan sastra bagi peserta didik. Meningkatkan promosi karya sastra kepada masyarakat dan mengadakan kegiatan-kegiatan sastra dengan melibatkan masyarakat luas untuk memperkenalkan kepada mereka tantang dunia sastra. Untuk itu, media massa harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat untuk bekreasi.
Ketiga, penyediaan sarana yang cukup dan menarik. Hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah karena mahalnya harga buku dan susahnya mendapatkan karya-karya sastra.

Dengan demikian, tidak mengherankan di awal-awal kemerdekaan, negeri pancasila ini melahirkan penulis-penulis, sartawan produktif dan imajinatif. Namun sayang tradisi baik tersebut, tidak ada kelanjutannya sejak mulai memasuki era tahun 50-an. pemerintah yang disibukkan dengan memajukan program-program eksakta. Jadi membaca buku dianggap tidak penting. Ini yang menyebabkan kita tertinggal dalam dunia sastra.

Karenanya, semangat membaca harus dilestarikan dan dipupuk sedini mungkin. Dimulai dari keluarga. Untuk bisa menjadi penikmat sastra. Minimal ada tiga hal yang perlu digarisbawahi dan dilakukan oleh kita yaitu pertama, membaca. Kedua, membaca dan ketiga membaca.
Baca Lengkap....

Membuat Garis Tepi Gambar Berdisko

Untuk postingan kali ini, DEMOnya bisa dilihat di bagian kiri blog ini (buku tamu IKB).

Gimana? Sudah dilihat? Kalau tertarik, saya akan memberikan langkah-langkah membuatnya.

Ini dia langkah-langkahnya:
  1. Login ke akun blog Anda.
  2. Cari kode ]]></b:skin> dan letakkan kode berikut tepat di atasnya.
  3. img.flashgroup{border:3px solid #000}
  4. Cari lagi kode dan letakkan script berikut di atasnya.
  5. <script type='text/javascript'> //<![CDATA[ /* Script By http://www.javascriptkit.com/script/script2/flashimage.shtml */ //Warna kelap-kelip var flashcolor="#00FF00" //Kecepatan kelap-kelip (semakin rendah, semakin cepat) var speed=150 /////No need to edit below here//// var curborder=new Array() var increment=0 var flashobject=new Array() if (document.all||document.getElementById){ while (document.getElementById("flash"+increment)!=null){ flashobject[increment]=document.getElementById? document.getElementById("flash"+increment).style : eval("document.all.flash"+increment+".style") curborder[increment]=0 increment++ } } function flash(which){ if (curborder[which]==1){ flashobject[which].borderLeftColor=flashcolor flashobject[which].borderBottomColor=flashobject[which].borderRightColor } else if (curborder[which]==2){ flashobject[which].borderTopColor=flashcolor flashobject[which].borderLeftColor=flashobject[which].borderBottomColor } else if (curborder[which]==3){ flashobject[which].borderRightColor=flashcolor flashobject[which].borderTopColor=flashobject[which].borderLeftColor } else if (curborder[which]==4){ flashobject[which].borderBottomColor=flashcolor flashobject[which].borderRightColor=flashobject[which].borderTopColor } if (curborder[which]<=3) curborder[which]++ else curborder[which]=1 } if (document.all||document.getElementById){ for (z=0;z<flashobject.length;z++){ var temp='setInterval("flash('+z+')",'+speed+')' eval(temp) } } //]]> </script>
  6. Save template Anda.
Keterangan: Ganti tulisan berwarna biru (langkah kedua) adalah garis tepi gambar sesuai warna kesukaan Anda. Warna kuning adalah warna disko gambar dan warna hijau adalah kecepatan disko.

Langkah selanjutnya yang harus di lakukan adalah memasang kodenya pada gambar yang ingin diberi efek garis tepi berdisko. Perhatikan kode berikut.
<img src='alamat URL gambar anda' id='flash0' class='flashgroup' />

Setiap memasang gambar di blog Anda, tambahkan id dan class seperti di atas. Jika gambar lebih dari satu, id jangan sampai sama. Tambahkan angka 1, 2, ..... dst. Lihat tulisan berwarna biru pada contoh berikut:
<img src='alamat URL gambar anda' id='flash0' class='flashgroup' />
<img src='alamat URL gambar anda' id='flash1' class='flashgroup' />
<img src='alamat URL gambar anda' id='flash2' class='flashgroup' />

Sampai di sini tutorial membuat garis tepi gambar berdisko.....!!!
Baca Lengkap....

Turn Off dan Restart Komputer dengan Tiga Langkah

Trik ini mungkin masih banyak yang belum tahu, jadi saya posting saja. Bagi yang belum tahu, ada langkah mudah dan cepat Turn Off dan Restart komputer. Anda hanya melakukan tiga langkah berikut:

Pertama untuk Turn Off, tekan tombol Windows + huruf U dua kali.


Kedua untuk Restart, tekan tombol Windows + huruf U + huruf U.


Sekian. Itulah caranya. Dan yang harus diketahui, ini berlaku untuk windows XP.
Baca Lengkap....

Profil Benyamin Sueb

Siapa yang tak kenal Benyamin Sueb (1939 - 1995). Pria ini lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939. Benyamin Sueb memang sosok panutan. Kesuksesan di dunia musik dan film membuat namanya semakin melambung. Lebih dari 75 album musik dan 53 judul film yang ia bintangi adalah bukti keseriusannya di bidang hiburan tersebut.

benyamin sueb

Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Beliau menikah dengan Nonnie pada tahun 1959 (kemudian bercerai pada tanggal 7 Juli 1979 namun rujuk kembali pada tahun yang sama).

Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karir musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern.

Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.
Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.

Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu.
Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971).
Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran.

Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan. Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.

Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Modern (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.

Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Gambang Kromong Al-Hajj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.
Benyamin yang telah tiga kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia seusai main sepakbola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung. [wikipedia/lyz]


Pendidikan
  • Sekolah Rakyat Bendungan Jago Jakarta (1946-1951), SD Santo Yosef Bandung (1951-1952)
  • SMPN Taman Madya Cikini, Jakarta (1955)
  • SMA Taman Siswa, Jakarta (1958)
  • Akademi Bank Jakarta (Tidak tamat) ; Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan & Ketatalaksanaan (1960)
  • Latihan Dasar Kemiliteran Kodam V Jaya (1960)
  • Kursus Lembaga Administrasi Negara (1964)

Karir
  • Tukang Roti Dorong ( -1959)
  • Kondektur PPD (1959)
  • Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960)
  • Bagian Musik Kodam V Jaya ( -1968)
  • Kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya (1960-1969)
  • Produser dan Sutradara PT Jiung -Film (1974-1979)

Filmografi
  • Honey Money and Jakarta Fair (1970)
  • Dunia Belum Kiamat (1971)
  • Hostess Anita (1971)
  • Brandal-brandal Metropolitan 1971
  • Banteng Betawi (Nawi Ismail) 1971

  • Bing Slamet Setan Jalanan (Hasmanan) 1972
  • Angkara Murka 1972
  • Intan Berduri (Turino Djunaidi) 1972
  • Biang Kerok (Nawi Ismail) 1972

1973
  • Si Doel Anak Betawi (Sjumandjaja)
  • Akhir Sebuah Impian
  • Jimat Benyamin (Bay Isbahi)
  • Biang Kerok Beruntung
  • Percintaan
  • Cukong Bloon
  • Ambisi (Nya' Abbas Acup)
  • Benyamin Brengsek (Nawi Ismail)
  • Si Rano
  • Bapak Kawin Lagi

1974
  • Musuh Bebuyutan (Benyamin Sueb)
  • Ratu Amplop (Nawi Ismail)
  • Benyamin Si Abu Nawas (Fritz Schad)
  • Benyamin spion 025 (Tjut Jalil)
  • Tarzan Kota (Lilik Sudjio)
  • Drakula Mantu (Nya' Abbas Acup)

1975
  • Buaya Gile

  • Benyamin Tukang Ngibul (Nawi Ismail)


  • Setan Kuburan


  • Benyamin Koboi Ngungsi (Nawi Ismail)


  • Benyamin Raja Lenong (Syamsul Fuad)


  • Traktor Benyamin (Lilik Sudjio)


  • Samson Betawi (Nawi Ismail)

1976
  • Zorro Kemayoran (Lilik Sudjio)
  • Hipies Lokal (Benjamin Sueb)
  • Si Doel Anak Modern (Sjumandjaja)
  • Tiga Jango (Nawi Ismail)
  • Benyamin Jatuh Cinta (Syamsul Fuad)
  • Tarzan Pensiunan (Lilik Sudjio)
  • Pinangan
1977
  • Sorga
  • Raja Copet
  • Tuan, Nyonya dan Pelayan
  • Selangit Mesra
1978
  • Duyung Ajaib
  • Dukun Kota
  • Betty Bencong Slebor
  • Bersemi Di Lembah Tidar
1981 Musang Berjanggut 1983
  • Tante Girang
  • Sama Gilanya
1984 Dunia Makin Tua / Asal Tahu Saja 1988 Koboi Insyaf / Komedi lawak '88 1992 Kabayan Saba Kota Program TV
  • Benjamin Show TPI (1993-1995)
  • Glamor TVRI (1994-1995)

Sinetron
1994
Mat Beken

1995
Si Doel Anak Sekolahan
Begaya FM
Baca Lengkap....

Indahnya Islam Kita

Pernahkah kalian memikirkan bagaimana manusia bisa ada di dunia ini? Kamu mungkin akan berkata, ”Semua orang punya ibu dan ayah.” Namun, jawaban ini tidak tepat. Sebenarnya jawaban itu tidak bisa menjelaskan bagaimana ibu dan ayah pertama, yaitu manusia pertama, tercipta.

Kamu mungkin pernah mendengar cerita-cerita tentang hal ini di sekolah dan dari orang-orang di sekitarmu. Tetapi, satu-satunya jawaban yang benar adalah bahwa Allah-lah Yang menciptakan kalian. Kita akan mempelajari hal ini dengan mendalam dalam bab-bab berikutnya.

Sekarang, ada satu hal yang harus kalian semua ketahui. Manusia pertama yang muncul di dunia ini adalah Nabi Adam Alaihissalam (AS). Seluruh manusia adalah keturunannya.

Adam AS, seperti kita, adalah manusia yang berjalan, bercakap-cakap, berdoa, dan menyembah Allah. Mula-mula Allah menciptakan dia, kemudian Allah menciptakan istrinya. Lalu anak-anak mereka tersebar di seluruh dunia.

Jangan pernah lupa bahwa Allah hanya perlu memerintahkan sesuatu untuk menciptakannya. Ketika Dia berkehendak agar sesuatu terjadi, Dia akan memerintahkan, “Jadilah!” dan sesuatu itu pun terjadi. Dia punya kekuasaan yang menyebabkan-Nya bisa melakukan segalanya. Misalnya, Dia menciptakan Adam dari tanah. Ini mudah bagi Allah.

Akan tetapi, jangan lupa bahwa juga ada orang yang mengingkari adanya Allah. Orang-orang ini memberikan jawaban lain pada pertanyaan tentang bagaimana manusia terjadi. Mereka tidak mencari kebenaran.

Misalkan ada tokoh film kartun bernama Badu.

Badu berkata, “Aku terjadi karena tinta tumpah pada kertas dengan tak sengaja, cat ini juga tak sengaja tertumpah, lalu membentuk warna-warna. Jadi, aku tidak perlu siapa pun untuk menggambar diriku dan membentuk rupaku. Aku bisa terjadi sendiri, dengan kebetulan,” tentu kalian akan menganggap itu main-main saja.

Kalian tahu bahwa garis-garis yang bagus, warna-warna dan gerakan dalam film kartun itu tidak bisa terbentuk hanya dengan menumpahkan cat sembarangan di sana-sini, karena menumpahkan tinta dari botolnya hanya akan menyebabkan kotoran. Kotoran tentu tidak bisa menciptakan gambar yang bagus yang terbuat dari garis-garis yang bagus pula.

Agar gambar kartun ini bisa dikenali, dan bisa tercipta, yang membuatnya telah memikirkannya, merencanakannya, lalu menggambarnya.

Ini adalah sebagian isi buku berjudul INDAHNYA ISLAM KITA karya HARUN YAHYA.
Baca Lengkap....