Tampilkan postingan dengan label Alexa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alexa. Tampilkan semua postingan

Ciri-Ciri Pembelajaran Aktif di Kelas

Pembelajaran aktif atau active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini pembelajaran aktif telah diyakini oleh sebagian besar para teoritisi, praktisi dan pemegang kebijakan di hampir seluruh belahan muka bumi ini sebagai sebuah konsep pembelajaran yang memberikan harapan bagi tercapainya mutu pembelajaran. Berpegang pada gagasan yang disampaikan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010). Berikut ini disajikan sejumlah ciri-ciri atau indikator terjadinya pembelajaran aktif pada setting kelas.

  1. Kegiatan belajar suatu kompetensi dikaitkan dengan kompetensi lain pada suatu mata pelajaran atau mata pelajaran lain.
  2. Kegiatan belajar menarik minat peserta didik.
  3. Kegiatan belajar terasa menggairahkan peserta didik.
  4. Semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.
  5. Mendorong peserta didik berpikir secara aktif dan kreatif.
  6. Saling menghargai pendapat dan hasil kerja (karya) teman.
  7. Mendorong rasa ingin tahu peserta didik untuk bertanya.
  8. Mendorong peserta didik melakukan eksplorasi (penjelajahan).
  9. Mendorong peserta didik mengekspresi gagasan dan perasaan secara lisan, tertulis, dalam bentuk gambar, produk 3 dimensi, gerak, tarian, dan / atau permainan.
  10. Mendorong peserta didik agar tidak takut berbuat kesalahan.
  11. Menciptakan suasana senang dalam melakukan kegiatan belajar.
  12. Mendorong peserta didik melakukan variasi kegiatan individual (mandiri), pasangan, kelompok, dan/atau seluruh kelas.
  13. Mendorong peserta didik bekerja sama guna mengembangkan keterampilan sosial.
  14. Kegiatan belajar banyak melibatkan berbagai indera.
  15. Menggunakan alat, bahan, atau sarana bila dituntut oleh kegiatan belajar.
  16. Melibatkan kegiatan melakukan, seperti melakukan observasi, percobaan, penyelidikan, permainan peran, permainan (game).
  17. Mendorong peserta didik melalui penghargaan, pujian, pemberian semangat.
  18. Hasil kerja (karya) peserta didik dipajangkan.
  19. Menerapkan teknik bertanya guna mendorong peserta didik berpikir dan melakukan kegiatan.
  20. Mendorong peserta didik mencari informasi, data, dan mencari jawaban atas pertanyaan.
  21. Mendorong peserta didik menemukan sendiri.
  22. Peserta didik pada umumnya berani bertanya secara kritis.

Untuk dapat memenuhi seluruh ciri (indikator) di atas tentu bukan hal yang mudah, khususnya bagi kawan-kawan yang sudah tertiasa dengan pola pembelajaran pasif. Oleh karena itu, mari kita mencoba memenuhi dan mempraktikannya di kelas, mulai dari hal yang paling mungkin untuk dilaksanakan.

Sumber: Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. 2010. Panduan Pengembangan Pendekatan Belajar Aktif; Buku I Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.
Baca Lengkap....

Memasang Box Info Admin Blog Di Atas Komentar

Biasanya, Box Info Admin pada blog terpasang di bawah postingan/aartikel. Namun, saya mencoba memposting ulang tapi Box Info Admin ini berada di area komentar bagian atas.

Nah, untuk demonya bisa dilihat di sini!

Ikuti langkah-langkah di bawah ini:
  1. Login di akun blogger Anda.
  2. Klik Rancangan, Edit Html dan Centang Expand Template Widget.
  3. Cari kode ]]></b:skin>
  4. Copy kode berikut di atasnya.
  5. /* Info Admin Blog */ .authorinfo {background:transparent;margin:20px 0 5px 0;padding:5px;overflow:auto;color:#000;border: 3px double #666;-moz-border-radius: 5px;-webkit-border-radius: 5px;border-radius: 5px;font-size:12px; -o-transition:1s ease-out; -moz-transition:1s ease-out; -webkit-transition:1s ease-out;} .authorinfo:hover {background:#666;color:#fff; border: 3px double #ccc;} .authorinfo p{margin:0;padding:0} .authorinfo a{color:#ff0000} .authorinfo img{background:#000;border: double 2px #fff;float:left;margin:0 6px 0 0;padding:6px;-moz-border-radius: 3px;-webkit-border-radius: 3px;border-radius: 3px;}
  6. Selanjutnya, cari kode berikut:
  7. < div class='comments' id='comments'>
  8. Simpan kode berikut tepat di atas kode di tadi:
  9. <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'> <div class='authorinfo'> <p> <img alt='Authorimage' class='avatar avatar-70 photo' height='50' src='https://lh5.googleusercontent.com/-XZvUlBwBa9o/TrEQIQP2qXI/AAAAAAAAADE/wUdpjeiftEA/s128/Airmata.png' width='80'/> <div style='font-family: Comic Sans MS; color: #000;'> <b><span><a expr:href='data:post.href'><data:post.title/></a></span></b></div> <div style='text-align: justify; font-family:arial'> <span>Author by : <a expr:href='data:blog.homepageUrl'><data:post.author/></a></span><br/> <span>Tanggal: <a expr:href='data:post.href'><b:if cond='data:post.dateHeader'><data:post.dateHeader/></b:if></a></span><br/> <span>Pukul: <a class='timestamp-link' expr:href='data:post.url' rel='bookmark' title='permanent link'><abbr class='published' expr:title='data:post.timestampISO8601'><data:post.timestamp/></abbr></a></span><br/> <span>Label: <b:loop values='data:posts' var='post'> <b:if cond='data:post.labels'> <b:loop values='data:post.labels' var='label'> <b:if cond='data:label.isLast == &quot;true&quot;'> <a expr:href='data:label.url' rel='tag'><data:label.name/></a> </b:if></b:loop></b:if></b:loop></span> </div> </p> </div> </b:if>
    Catatan: Ganti tulisan berwarna merah dengan foto yang ingin Anda pasang. Tulisan berwarna biru bisa Anda ganti sesuai dengan keinginan Anda.
  10. Simpan Template dan lihat hasilnya saat salah satu posting dibuka. Lihat di bagian atas kotak komentar blog Anda.

Sekian dan semoga bermanfaat!
Baca Lengkap....

Google Update Pagerank, Dapat 1 Peringkat

Tidak disangka-sangka kalau bulan ini ternyata google update pagerank lagi. Saya sendiri sempat terkejut melihat pagerank blog saya karena google baru saja update pagerank pada bulan oktober lalu kalau tidak salah. Beberapa teman memprediksikan jika google akan mengupdate pagerank setiap bulan. Wah, kayaknya akan bagus kalau begitu.

Awalnya saya percaya tidak percaya juga kalau pagerank blog ini naik meskipun hanya naik 1 peringkat. Tapi saya senang mengingat blog ini umurnya masih sangat muda. Setelah mencari-cari info dari mbah google, ternyata google update pagerank tanggal 10 November lalu. Bertepatan dengan hari pahlawan ya.....!!!

Bagi sobat yang belum lihat pagerank blognya, buruan cek dulu. Siapa tahu PR blog sobat naik dan semoga tidak saja yang sudah punya PR tidak turun.

Untuk cek pagerank blog sobat, silahkan klik di sini!
Baca Lengkap....

“Wala Suji” dalam Falsafah Masyarakat Bugis-Makassar

MAKASSAR. Jika pernah mengunjungi acara adat atau perkawinan kerabat yang bersuku Bugis-Makassar, tentu kita akan melihat suatu baruga (gerbang) yang dikenal dengan nama Wala Suji di depan pintu rumah mempelai atau yang memiliki hajatan.

Wala Suji bentuknya seperti gapura tetapi menyerupai bagian depan rumah panggung suku Bugis-Makassar. Atapnya berbentuk segitiga dan disangga rangkaian anyaman bambu. Sebagai penghias, tak lupa diberi janur kuning.

wala suji

Bentuk Wala Suji ini hampir tidak berbeda bagi Suku Bugis-Makassar. Wala Suji atau baruga bermotif segi empat belah ketupat ini sudah tidak asing lagi dalam khasanah peradaban masyarakat Bugis-Makassar. Hal ini terlihat pada setiap pembuatan baruga, serta pallawa atau pagar pada acara perkawinan atau pesta adat.

Sebenarnya konsep segi empat pada Wala Suji ini, berpangkal pada kebudayaan orang Bugis-Makassar yang memandang alam raya sebagai sulapa’ eppaki wala suji (segi empat belah ketupat). Menurut almarhum Prof. DR. Mattulada, budayawan Sulawesi Selatan yang juga guru besar Universitas Hasanuddin, Makassar, konsep tersebut ditempatkan secara horizontal dengan dunia tengah. Dengan pandangan ini, masyarakat Bugis-Makassar memandang dunia sebagai sebuah kesempurnaan.

Kesempurnaan yang dimaksud meliputi empat persegi penjuru mata angin, yaitu timur, barat, utara, dan selatan. Secara makro, alam semesta adalah satu kesatuan yang tertuang dalam sebuah simbol aksara Bugis-Makassar, yaitu ‘sa’ yang berarti seua, artinya tunggal atau esa.
Begitu pula secara mikro, manusia adalah sebuah kesatuan yang diwujudkan dalam sulapa’ eppaki. Berawal dari mulut manusia segala sesuatu dinyatakan, bunyi ke kata, kata ke perbuatan, dan perbuatan mewujudkan jati diri manusia.

Dengan demikian, Wala Suji dalam dunia ini, dipakai sebagai acuan untuk mengukur tingkat kesempurnaan yang dimiliki seseorang. Kesempurnaan yang dimaksud itu adalah kabara-niang (keberanian), akkarungeng (kebangsawanan), asugireng (kekayaan), dan akkessi-ngeng (ketampanan/kecantikan).

Pergeseran fungsi Wala Suji yang terbuat dari anyaman bambu, dewasa ini khususnya di Sulawesi Selatan, bukan suatu hal yang langka lagi. Ini karena Wala Suji bisa dilihat meski tidak ada acara pengantinan atau pesta adat.

Fungsi dan kegunaan Wala Suji ini, awalnya sebagai pallawa atau pagar dan baruga atau pintu gerbang. Namun karena adanya aspek modernisasi yang menimbulkan pergolakan pada nilai kebudayaan daerah, akhirnya Wala Suji yang dikenal selama ini telah mengalami penyimpangan fungsi.

Hal itu terlihat pada penempatan hasil karya ini tidak sesuai fungsi dan kegunaannya lagi. Idealnya, Wala Suji hanya dipakai pada acara pernikahan atau pesta adat bagi warga Sulawesi Selatan yang masih memegang teguh adat setempat.

Namun kini, Wala Suji telah menjadi gerbang permanen bagi rumah-rumah keturunan bangsawan lokal. Bahkan pada beberapa keluarga yang pernah melakukan pesta perkawinan, membiarkan Wala Suji itu tetap berdiri kokoh dalam waktu lama. Padahal semestinya, maksimal digunakan hingga 40 hari pasca-perkawinan atau pesta adat. Keengganan merobohkan Wala Suji pasca-upacara perkawinan itu, selain merasa sayang menghancurkan bangunan mini itu karena harganya dapat mencapai Rp 500.000.

Selain itu, Wala Suji dapat difungsikan sebagai tempat bernaung dari panasnya matahari atau derasnya hujan pada musim penghujan. Sebagian orang yang memiliki Wala Suji ini, justru membuat bangku panjang dari bambu atau kayu di sisi kiri dan kanan bagian bawah Wala Suji, sebagai tempat bersantai.

Bahkan sejumlah restoran atau hotel-hotel berbintang di Makassar, juga memasang Wala Suji di lokasi prasmanan atau tempat sajian hidangan dengan alasan menambahkan estetika dekorasi ruangan, sekaligus memperkenalkan salah satu karya seni budaya masyarakat Sulawesi Selatan.
Baca Lengkap....